JAYAPURA – Pemerintah Papua melalui Balai Jalan Nasional wilayah X telah memetakan sejumlah daerah yang memungkinkan untuk pembangunan jalur rel kereta api. Meskipun belum dilakukannya studi kelayakan pembangunan jalur kereta api ini, namun beberapa daerah tersebut kemungkinan bisa dibangun jalur tersebut.
Daerah-daerah tersebut itu diantaranya yaitu Kabupaten Merauke tembus ke Tanah Merah, Boven Digul, untuk bagian selatan Papua. Sedangkan untuk bagian utara yakni Jayapura-Sarmi atau Jayapura-Mamaeramo Raya.
Sementara itu, hampir seluruh kabupaten di wilayah pegunungan tengah sulit untuk dibuka jalur kereta api, sebab tingkat ketinggiannya maksimum. Sedangkan untuk wilayah Papua Barat justru dimungkinkan untuk pembangunan rel kereta api, sebab dari 13 kabupaten, hanya ada beberapa daerah di Kabupaten Maybrat yang tidak layak untuk pembangunan jalru kereta api.
“Daerah Nabire-Paniai yang sudah dibuka dapat dilalui dengan jalur darat untuk bisa tembus ke kabupaten Deiyai dan Dogiyai sekaligus saja, masih sulit untuk dibangunkan rel kereta api. Kalaupun dipaksakan, cost-nya akan tinggi sekali, seperti kereta api Beijing-Tibet, menanjak luar biasa,” ucap Kepala Balai Jalan Nasional wilayah X Papua, Thomas Setiabudi Aden seperti dikutip liputan6.com (29/1/2015).
Pembangunan jalur kereta api di Papua dilakukan untuk membuka keterisolasian dan pemerataan pembangunan di tanah Papua. Juga untuk membangun konektivitas di seluruh wilayah di Indonesia.
Sedangkan untuk pembangunan jalur tol, Balai jalan nasaional setempat mengklaim tanah Papua justru lebih siap dalam pengembangan dan pembangunan tol laut ini. Tol yang rencananya mencapai Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura ini nantinya akan meningkat statusnya menjadi pelabuhan internasional.