
JAKARTA – Pada bulan Agustus 2021, tarif dan tiket layanan antar moda transportasi di kawasan Jabodetabek akan mulai diintegrasikan dengan sistem pembayaran digital. Dengan terlaksananya integrasi tiket dan tarif ini, nantinya MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta akan tersambung dengan KA Bandara Soekarno-Hatta, tidak hanya dari Stasiun Dukuh Atas, melainkan juga dari Stasiun Manggarai.
Dilansir dari Berita Satu, calon penumpang pesawat yang bakal terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, bisa melakukan check-in di Stasiun Manggarai pada tahun 2022 mendatang. Para penumpang ini kemudian dapat berangkat ke Cengkareng menggunakan kereta bandara. Layanan seperti ini tentu sangat menguntungkan karena check-in lebih cepat di tengah kota dan kemudian menjangkau bandara tanpa kemacetan.
“Hal itu bisa terlaksana karena pada 2021 ini dilakukan integrasi sistem tiket sehingga pada 2022 sudah harus terjadi integrasi sistem layanan,” tutur Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar. “Sekarang tengah dilakukan proses pengintegrasian sistem transportasi antara MRT Jakarta, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), dan PT Railink. Jadi, nanti pada 2022, yang akan melayani dari Stasiun Manggarai sampai bandara dilakukan oleh satu perusahaan patungan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.”
Dengan dibentuknya PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek, diharapkan layanan kereta bandara disesuaikan dengan standar layanan MRT. Penumpang yang turun dari pesawat bisa mengambil bagasi mereka di stasiun ketibaan, misalnya di Stasiun Manggarai atau Stasiun Sudirman. Dengan demikian, penumpang tidak perlu repot menenteng bagasi saat naik kereta.
Pada tahap awal integrasi, dilanjutkan William, tarif dan tiket akan dikembangkan dengan sistem pembayaran digital. Ada backend system yang disiapkan. Namun, belum ditentukan siapa, karena mekanismenya saat ini sedang dipersiapkan oleh empat perusahaan, yakni beauty contest untuk memilih mitra strategis yang akan melaksanakan inisiatif ini.
“Kami berharap persiapan yang dilakukan JakLingko dapat berjalan lancar sehingga proses integrasi dapat dimulai tahun ini,” sambung William. “Kami akan lihat nantinya akan seperti apa. Jadi, diharapkan bulan Februari 2020, kami akan menentukan pemenang dari inisiatif ini, dan kemudian pada Agustus kami akan melihat proses integrasi. Pada Maret tahun depan, kami akan melihat integrasi secara menyeluruh.”