JakLingko Uji Coba Integrasi Tarif KRL dengan Moda Transportasi Lain

Muhamad Kamaludin, Direktur Utama PT Jaklingko - koran.tempo.co
Muhamad Kamaludin, Direktur Utama PT Jaklingko - koran.tempo.co

– PT JakLingko Indonesia sedang mengkaji skema integrasi kereta listrik () agar dapat bergabung dengan moda umum lainnya pada tahun 2023 mendatang. Akan tetapi, hal itu tetap harus menunggu hasil evaluasi pelaksanaan tarif integrasi yang telah berlangsung saat ini.

“Bisa jadi (bergabung pada 2023). Kami komitmen tindak lanjuti (kajian soal KRL masuk sistem integrasi), mungkin kami lihat hasilnya di bulan Desember,” kata Direktur Utama PT Jaklingko Muhamad Kamaludin di Jakarta, Rabu (31/8), seperti dilansir dari Kompas.

JakLingko dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat ini kabarnya tengah fokus uji coba pelaksanaan tarif integrasi selama 6 bulan sampai Desember 2022 mendatang. Kamal menambahkan, sampai saat ini masih belum ada pembahasan dengan (Kementerian Perhubungan) mengenai wacana memasukkan KRL dalam tarif integrasi.

Di berbagai negara misalnya di bawah naungan G20, sudah melakukan tarif integrasi untuk semua moda transportasi umum. Harapannya, hal tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk memasukkan KRL pada skema tarif integrasi. “Kalau melihat negara di G20, kota lain juga sebagian besar tarifnya sudah terintegrasi untuk semua moda, jadi mudah-mudahan ini bisa jadi dasar pertimbangan nanti Kemenhub untuk melakukan pertimbangan terhadap kajian kami,” beber Kamal.

Sementara ini, pihak Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan uji coba tarif integrasi 3 moda angkutan umum dengan aplikasi JakLingko. Besaran tarif maksimum yang dipatok adalah Rp10.000. Selama masa uji coba tersebut, rupanya sambutan pengguna angkutan umum cukup positif. “Tanggapannya cukup positif dan semua yang menggunakan aplikasi JakLingko merasakan manfaat tarif lebih ekonomis,” jelas Kamal.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo berharap dapat mengikutsertakan KRL dalam sistem tarif integrasi angkutan umum. Saat ini, tarif integrasi meliputi 3 moda transportasi, yaitu Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.

“Tentu tahap berikutnya kami harapkan moda angkutan umum massal lainnya yang beroperasi juga di Jakarta bahkan Jabodetabek seperti KRL itu juga akan diintegrasikan secara utuh sistem pembayarannya,” papar Syafrin pada kesempatan yang sama.

Syafrin mengungkapkan, dengan adanya integrasi Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, ditambah KRL dapat mempermudah masyarakat menggunakan kendaraan umum, khususnya dalam melakukan pembayaran di tiap moda. “Sehingga masyarakat yang gunakan angkutan umum ini mendapatkan kemudahan, baik dari sisi melakukan maupun dari sisi mereka melakukan pembayaran,” tegasnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*