
MEDAN – Kereta light rail transit (LRT) tidak hanya bakal melewati Jakarta dan Palembang. Menurut rencana, pemerintah juga akan membangun angkutan transportasi ini di Kota Medan. Dengan kisaran investasi sebesar Rp12,3 triliun, pembangunan LRT Medan ini rencananya akan mulai dilakukan pada tahun 2020 mendatang.
“Pembangunan LRT Medan akan dilakukan setelah proses pembiayaan disepakati. Final business case kalau bisa rampung pada bulan Agustus, dan LRT akan mulai dibangun tahun 2020,” jelas Kepala Bappeda Kota Medan, Wiriya Alrahman, dilansir Detik. “Pembangunan LRT diupayakan tidak melakukan pembebasan lahan, sebab akan dibangun melintas di darat atau elevated (layang).”
Ia melanjutkan, nantinya LRT tersebut akan dibangun dengan jalur sepanjang sekitar 17,3 km dari bagian selatan Kota Medan, daerah Lau Cih, hingga ke bagian utara Kota Medan, kawasan Aksara. Pembangunan LRT akan dibuat terpadu dengan bus rapid transit (BRT), mulai Terminal Amplas hingga Terminal Pinang Baris.
“Saat ini, tengah dibuat tim untuk dilakukan lelang guna mencari investor yang paling potensial sehingga pembiayaan akan menerapkan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) seperti LRT Jabodebek,” sambung Wiriya. “Financial close ditargetkan selesai pada tahun 2019 akhir sehingga bisa langsung masuk ke masa transisi keuangan.”
Sementara itu, PT Industri Kereta Api (INKA) menyatakan kesiapan mereka membuat gerbong LRT Medan. Bahkan, INKA akan menggandeng PT Pindad untuk membuat mesin atau motor traksi sendiri, bukan mesin impor. Perusahaan sendiri akan mendorong penggunaan konten lokal sebesar 60 persen di proyek LRT Medan, salah satunya melakukan transfer teknologi.
“Traksi motor nanti akan kerjasama dengan Pindad (dengan Bombarider),” ujar Direktur Produksi PT INKA, Bayu Waskito Sudadi. “Kami juga akan menggandeng PT Inalum untuk membuat aluminium yang berfungsi sebagai kerangka gerbong LRT. Karena, kami belum bisa buat yang besar-besar. Nah, perusahaan itu bisa.”