Jalur DDT Masih Normalisasi, Perjalanan KRL Masih Molor

Suasana penumpang di Stasiun Jatinegara
Suasana penumpang di Stasiun Jatinegara - www.tribunnews.com

JAKARTA – rel listrik () masih akan berlangsung hingga hari Senin (15/4) ini. Pasalnya, pengoperasian dwiganda atau double- () lintas -Cakung masih dalam tahap normalisasi dan penyesuaian berbagai aspek operasional dan keselamatan perkeretaapian.

bersama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) hingga hari ini masih memantau penambahan waktu perjalanan kereta api yang terjadi seusai switch-off jalur,” jelas VP Corporate Communication PT KCI, Anne Purba. “Hasil pemantauan menunjukkan penambahan waktu perjalanan masih terjadi meski keterlambatan semakin sedikit.”

Jika pada hari Jumat (12/4) kemarin keterlambatan mencapai satu jam bahkan lebih, maka hari Sabtu (13/4) tercatat KRL mengalami keterlambatan rata-rata 20 hingga 30 menit. Kemudian, pada hari Minggu (13/4) kemarin, rata-rata keterlambatan telah menurun menjadi 10 hingga 20 menit. “Tambahan waktu perjalanan yang perlu disiapkan pengguna pada Senin adalah lebih kurang sama dengan hari Minggu ini,” sambung Anne.

“Saat ini, PT KCI terus berupaya mengurangi keterlambatan bersama berbagai pihak,” tambah Anne. “PT KCI memohon maaf atas masih adanya keterlambatan yang terjadi di lintas Jakarta Kota-Bekasi/Cikarang. PT KCI mengimbau kepada seluruh pengguna KRL untuk dapat mengatur waktu perjalanannya kembali dan bagi yang tidak dapat menunggu agar dapat menggunakan pilihan moda transportasi lain. Utamakan keamanan dan keselamatan saat hendak naik KRL serta ikuti petunjuk petugas kami di lapangan.”

Jalur dwiganda segmen Jatinegara-Cakung sepanjang 9,5 km menurut rencana bisa beroperasi pada Jumat (12/4) kemarin, sekaligus menandai pemisahan antara jalur KRL dengan kereta api jarak jauh dan kereta api lokal. Pengoperasian DDT ini sendiri merupakan bagian dari DDT lintas Manggarai-Cikarang sepanjang 35 km.

Namun, pengoperasian perdana jalur dwiganda lintas Jatinegara-Cakung mengalami gangguan yang berimbas pada keterlambatan sejumlah perjalanan KRL lintas Jakarta Kota-Bekasi/Cikarang. Awalnya, dengan pemindahan jalur tersebut, perjalanan kereta, baik jarak jauh maupun (KRL), bisa lebih cepat 10-20 menit karena jalurnya sudah terpisah.