
Solo – Progres proyek pembangunan jalur rel kereta ganda (double track) Solo – Kedungbanteng Sragen saat ini kabarnya telah mencapai 95%. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 wilayah Jawa bagian tengah memastikan bahwa rel kereta ganda lintas selatan Jawa segmen Solo-Kedungbanteng sepanjang 52 km dapat beroperasi pada Februari 2019 mendatang.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Arif Sujatmoko, pembangunan rel ganda tersebut adalah upaya pemerintah agar dapat meningkatkan layanan transportasi KA. Jalur rel KA ganda tersebut nantinya direncanakan akan dipakai untuk menunjang operasional rute Jakarta-Surabaya dan Jogja-Solo-Surabaya. Sementara ini rute Solo-Yogyakarta telah memakai rel ganda.
Arif menambahkan, ada banyak nilai strategis dalam proyek double track tersebut, misalnya saja meningkatkan keselamatan transportasi dan kapasitas jalur lintas kereta api supaya terwujud rasa aman dan nyaman untuk pengguna KA. Demikian pula dari sisi ekonomi nilai lahan di sekitar proyek tersebut. “Kedua berpotensi meningkatkan mobilitas dari masyarakat Sragen, Solo dan Yogyakarta,” kata Arif, Selasa (27/11), seperti dilansir Okezone.
Pada proyek pembangunan double track dari Stasiun Balapan sampai Stasiun Kedungbanteng Sragen terdapat 19 jembatan yang dilalui oleh jalur kereta api. Jembatan yang melewati aliran Sungai Bengawan Solo tersebut panjangnya bermacam-macam, mulai dari 26 meter, 40 meter, sampai 60 meter. “Ada 19 jembatan sepanjang jalur rel kereta api mulai dari Stasiun Balapan hingga Stasiun Kedungbanteng Sragen,” ungkap Arif.
“Dan jembatan kereta terpanjang jalur ini berada di wilayah Jurug dengan panjang 225 meter. Ini yang terbesar panjang 225 meter. Untuk lintasan lain antara 26 meter, 40 meter dan 60 meter. Panjangnya bervariasi,” bebernya.
Nantinya jalur tersebut dapat melayani komuter dari Sragen, Solo, dan Yogyakarta dengan minimal 6 kereta per hari. “Selama ini jalur ini hanya melayani kereta jarak jauh. Sehingga dengan adanya double track ini kereta komuter bisa melayani kebutuhan transportasi masyarakat. Karena satu kereta api bisa menampung 200 orang dikalikan 6, bisa mengangkut 1200 orang per harinya,” tandas Arif.