Ditargetkan Rampung Maret 2022, Apa Manfaat Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi?

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi - dephub.go.id

JAKARTA – mengharapkan tahap I KA Bogor- dari Bogor ke Cigombong bisa selesai pada Maret 2022 mendatang. Jika jalur tersebut rampung sesuai dengan rencana, diharapkan angkutan dan barang bisa menjadi lebih produktif karena jalur ganda itu memang sangat dibutuhkan masyarakat. 

“Kami hadir di sini untuk memastikan pembangunan tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19 sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo,” ungkap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat meninjau progres jalur ganda tersebut pada Minggu (14/11) kemarin. “ dan pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi sangat dibutuhkan masyarakat, mengingat tingkat kebutuhan mobilitas penumpang dan barang yang tinggi antara kedua kota tersebut.”

Dengan adanya jalur ganda ini, diharapkan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari yang tadinya 2 jam menjadi hanya 1 jam 20 menit. Kemudian, juga meningkatkan frekuensi KA penumpang dari 6 trip menjadi 12 trip dan frekuensi KA barang dari 2 trip menjadi 8 trip, serta meningkatkan jumlah rangkaian dari 6 menjadi 8 rangkaian. Selain itu, juga meningkatkan kapasitas penumpang dari 2.844 orang per hari menjadi 5.688 orang per hari dan kapasitas angkut barang dari 648 ton per hari menjadi 2.592 ton per hari.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, juga sempat mengajak para dan petugas pengatur perjalanan kereta api untuk sarapan bersama, serta memberikan bingkisan sebagai bentuk apresiasi kepada para insan transportasi yang tetap semangat menjalankan tugas meski di tengah pandemi Covid-19.

Meski diklaim dapat membantu kebutuhan masyarakat, tetapi warga Sirnasari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor mengadu nasibnya ke DPRD Kota Bogor lantaran terdampak jalur ganda tersebut. Seperti diwartakan Republika, warga mengaku mengalami kerugian material dan moral atas adanya bencana longsor pada September 2021, yang diakibatkan pekerjaan di sepanjang proyek jalur ganda itu.