Jalur Kereta Api Kalimantan Belum Siap Dibangun karena Kendala Pembebasan Lahan

JAKARTA – Hermanto Dwi Atmoko Dirjen Perkeretaapian mengatakan, belum siap dibangun . “Pembebasan lahan belum tuntas. Secara umum belum siap,” katanya kemarin dikutip JPNN (13/8).

Pasca jalur trans-Sulawesi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bermaksud akan melanjutkan pembangunan jalur kereta di luar Jawa. Targetnya adalah Kalimantan. Namun, sampai kini belum ada kemajuan proyek lantaran terganjal pembebasan lahan.

Hermanto mengatakan, situasi di Kalimantan memang berbeda dengan Sulawesi. Menurut pendapatnya, pimpinan daerah di Sulawesi lebih antusias menyambut . Setiap pemda bekerja keras untuk membebaskan lahan. “Harapanya, antusiasme itu menular ke Kalimantan,” paparnya.

Menurut rencana, pembangunan akan dimulai dari wilayah . Kereta api itu khusus mengangkut barang-barang tambang seperti batu bara. Pembangunan jalur kereta api diharapkan mampu menggantikan peran sungai yang selama ini menjadi moda dominan dalam pengiriman barang tambang di Kalimantan.

Untuk kereta api , pihak Kemenhub akan memertimbangkannya lagi. “Kami fokus dulu pada angkutan khusus barang tambang. Setelah itu, baru memikirkan angkutan orang. Sebab, selama ini angkutan darat dan udara masih bisa meng-cover,” dalihnya.

Dihubungi secara terpisah, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, lintasan kereta api di Kalimantan Timur akan dibangun dari Muara Wahau menuju Lubuk Tutung. Panjangnya sekitar 130 km. “Namun, belum bisa dalam waktu dekat. Kami masih melihat lagi waktu yang tepat. Masih dalam pembebasan lahan,” tuturnya.

Pola pembangunan jalur kereta api menggunakan metode public private partnership (PPP). Pembangunannya murni dikerjakan pihak swasta. Sebab, dibutuhkan biaya besar. Dia mencontohkan dana pembangunan jalur kereta trans-Sulawesi yang mencapai Rp 100 triliun.

Bambang belum bisa memastikan kapan pembangunan jalur kereta di Kalimantan dimulai. Menurut dia, pembangunan jalur kereta juga membutuhkan keseriusan dari pemda setempat. “Pemda juga harus membantu . Sebab, mereka bertugas membebaskan lahan.” (JPNN/Yud)

Tentang Masinis 182 Articles
Memulai karir menulis sejak duduk di bangku SMP sebagai layouter dan redaktur, dan membawa proses kepenulisannya hingga di bangku kuliah. 10 tahun terakhir aktif sebagai tenaga desainer di sebuah perusahaan yang berpusat di Malang. Beberapa tahun terakhir menjadi penumpang setia kereta api pagi rute Malang-Surabaya yang berangkat dari Stasiun Kotabaru jam 04.20 setiap hari. Sejak itu, penulis tertarik dengan segala hal tentang kereta api dan sistem transportasi publik.