Padang – Rencana Kementrian Perhubungan untuk membangun jalur Trans Sumatera serta mengaktifkan kembali seluruh jalur kereta api yang lama terbengkalai di Sumatera Barat menjadi perhatian utama Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.
Irwan yang tampak antusias atas hal tersebut berencana memimpin langsung proses pembebasan lahan di seluruh jalur kereta api yang kini digunakan oleh warga bahkan pemda.
“Ini bukan rencana lagi, tetapi telah dimulai. Bupati dan walikota harus segera menyosialisasikan pengaktifan kembali seluruh jalur kereta api ini, terutama pada masyarakat yang menempati tanah PT. Kereta Api Indonesia (KAI),” ujarnya di hadapan para bupati dan walikota dalam acara rapat koordinasi reaktivasi jalur kereta api dan pembangunan jalur trans Sumatera di Padang, Senin (11/4).
“Kereta api adalah sarana transportasi yang mencirikan negara maju. Kita akan menuju ke arah itu dengan mengaktifkan kembali jalur kereta yang sudah ada dan menyambung jalur dari Logas ke jalur trans Sumatera di Pekan Baru, Provinsi Riau,” sambungnya.
Irwan menyadari, realisasi rencana ini akan menghadapi banyak tantangan, terutama karena lahan PT. KAI yang sudah lama tak digunakan banyak yang ditempati masyarakat, baik secara legal maupun ilegal.
Hal senada disampaikan oleh Kepala PT KAI Divisi Regional (Divre) II Sumbar, Sulthon Hasanudin. Ia mengatakan, hal terpenting untuk pengaktifan jalur kereta api di Sumatera Barat adalah pembebasan 11,75 meter lahan di sepanjang jalur kereta.
“Untuk lahan bebas ini tidak ada toleransi. Tidak boleh ada bangunan atau hal lain yang menghalangi seperti billboard. Ini yang kita minta dukungan dari masing-masing kepala daerah,” katanya.