Bandung – Sistem persinyalan jalur kereta api (KA) lintas Jatinegara – Bogor dan Manggarai – Jakarta Kota (Jagomanja) saat ini telah memakai sistem interlocking baru SIL2 NextG (SiLSafe 4000) yang tadinya menggunakan sistem interlocking SSI buatan PT Len Industri. Sistem persinyalan lintas Jagomanja diperbarui karena sering terjadi kepadatan penumpang.
Sejak Rabu (9/2) lalu, Direktorat Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan bersama PT Len Industri (Persero), PT Len Railway Systems (LRS) dan PT KAI telah berhasil melakukan switch over (SO) 3 (tiga) stasiun pada proyek revitalisasi lintas Jagomanja.
“Pada hari ini tanggal 9 telah dilaksanakan operasional sistem interlocking baru SIL2 NextG (SiLSafe 4000) yang semula menggunakan sistem interlocking SSI. Di sini dilakukan dengan interlocking Stasiun Jakarta, Jayakarta, dan Gambir. Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Semoga yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi seluruh Indonesia, terutama wilayah Jakarta,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ditjen Prasarana DJKA, Maulana, seperti dilansir Wartakini.
Lintas Jagomanja sendiri terdiri dari 36 stasiun di sepanjang 80 Km jalur kereta api untuk melayani penumpang KA commuter lintas Jakarta Kota-Bogor dan Manggarai-Jatinegara. “Revitalisasi diharapkan dapat meningkatkan keamanan, kualitas dan kapasitas lintas agar tercipta transportasi kota yang maju,” terang Direktur Strategi Bisnis & Portofolio Len, Linus Andor MS.
Menurut Linus, ini merupakan prestasi luar biasa lantaran sistem persinyalan buatan dalam negeri dapat beroperasi di commuter line yang sangat padat seperti Commuter Jagomanja. SiLSafe 4000 adalah rebranding produk interlocking SIL2 NextG buatan Len.
“Stasiun Gambir, Jayakarta, dan Jakarta Kota hingga tersambung ke Manggarai merupakan center line. Setelah SO ini, ketiga stasiun berarti sudah menggunakan sistem perkeretaapian terbaru. Kami telah membangun Ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) dan equipment room di ketiga stasiun tersebut serta perangkat persinyalan baik indoor maupun outdoor-nya,” terang Direktur Utama LRS Agung Darmawan.
“Revitalisasi Jalur Jagomanja terdiri dari dua paket pekerjaan, yaitu pekerjaan peningkatan sistem persinyalan dan telekomunikasi perkeretaapian, serta pekerjaan peningkatan gardu traksi dan listrik aliran atas (LAA) perkeretaapian,” imbuh Agung. Peningkatan sistem telekomunikasi pun dilakukan dengan menggunakan sistem jaringan backbone MPLS berkapasitas tinggi (up to 10G) dan sistem radio kereta yang lebih andal.
Leave a Reply