Urai Kemacetan, Jalur Kereta Layang Medan-Binjai Diharapkan Rampung 2024

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Wali kota Medan Bobby Nasution meninjau proyek jalur kereta layang Medan-Binjai (Sumber : dephub.go.id)

MEDAN – layang Medan- terus dikebut. Dalam kunjungannya pada akhir pekan kemarin, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menargetkan proyek jalur tersebut dapat rampung seluruhnya pada tahun 2024 mendatang, diharapkan dapat meningkatkan frekuensi kereta api dari semula 24 kereta api per hari menjadi 56 kereta api per hari, sekaligus mengurangi kemacetan lintas Medan-Binjai.

angkutan massal memang dibutuhkan di Kota Medan yang sudah mulai ,” papar Budi seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Perhubungan. “Dengan adanya pembangunan publik di Kota Medan, maka setempat bisa beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal.”

Ia melanjutkan, saat ini pembangunan jalur kereta api yang sudah tersambung dari Kualanamu ke Medan, akan dilanjutkan dari Medan ke Binjai sepanjang 21,7 km. Saat ini, jalur hanya terdiri dari jalur tunggal atau single track. Untuk proyek tahap dua sepanjang 6,8 km ini akan dibangun sepanjang 3,3 km layang atau elevated track dan 3,5 km jalur ganda atau double track. Selain itu, juga akan didirikan dua stasiun, yakni Stasiun Helvetia dan Stasiun Sunggal.

“Untuk mengoptimalkan angkutan massal kereta api, terdapat tiga langkah utama yang harus dilakukan,” sambung Budi. “Pertama adalah headway atau waktu tunggu kedatangan antar-kereta harus pendek (singkat), antara 15 sampai 30 menit. Kedua, terdapat sejumlah titik-titik stasiun yang dilewati, dan yang ketiga integrasi antar-moda harus baik, sehingga angkutan massal di Kota Medan diharapkan akan lebih optimal.”

Sementara itu, Wali Kota Medan, Bobby, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pusat yang telah memberikan perhatian terhadap perkembangan angkutan massal di Kota Medan. Ia berharap titik stasiun yang dilalui jalur kereta api di Medan dapat diperbanyak dan jumlah kereta pun dapat ditingkatkan sehingga waktu tunggu akan semakin singkat.

Proyek jalur layang tersebut sudah dimulai sejak Mei 2022 kemarin dan terhitung hingga September 2022, realisasi pembangunan telah mencapai 19,74 persen. Dengan adanya pembangunan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan frekuensi perjalanan kereta api sekaligus mengurangi kemacetan jalan raya lintas Medan-Binjai atau sebaliknya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*