Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) berharap agar jalur kereta api ringan Dukuh Atas hingga Kuningan, Jakarta bisa dibuat lebih dari satu agar dapat meningkatkan kapasitas dari moda transportasi light rail transit (LRT). Direktur Logistik dan Pengembangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Budi Noviantoro justru menginginkan 4 jalur LRT agar kapasitas yang tersedia lebih banyak.
Budi menuturkan bahwa PT Jakarta Propertindo (Jakpro) juga hendak membangun jalur kereta api ringan di wilayah antara Dukuh Atas dan Kuningan. “Kalau saya, maunya ada empat jalur supaya kapasitasnya bertambah,” jelas Budi di Jakarta, Selasa (19/9), seperti dilansir Bisnis.
Oleh sebab itu Budi berharap PT Adhi Karya Tbk dan PT Jakarta Propertindo masing-masing dapat membangun jalur LRT di wilayah antara Dukuh Atas dan Kuningan. Pihak Adhi dapat membangun jalur LRT terintegrasi di wilayah Jabodebek atau LRT Jabodebek, sedangkan Jakpro membangun jalur LRT Jakarta.
Hingga kini pihak KAI dan Jakpro masih melakukan pembahasan lebih lanjut terkait jalur LRT antara Dukuh Atas dan Kuningan. Pembahasan tersebut dilakukan untuk menentukan jalur LRT yang dibangun akan menggunakan jalur tunggal (single track) atau ganda (double track). “Belum (diputuskan), masih diukur tanahnya cukup atau tidak,” ucapnya.
Wilayah Dukuh Atas sendiri disebutkan akan menjadi pusat berkumpulnya moda transportasi. Sebab daerah tersebut akan beroperasi sejumlah moda seperti Mass Rapid Transit (MRT), Transjakarta, Kereta Bandara, Kereta Rel Listrik, LRT Jabodebek, dan LRT Jakarta.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono mengungkapkan jika pada tahap awal sinkronisasi jalur hanya menggunakan 1 jalur. Namun pemerintah masih belum memutuskan untuk mensinkronisasi kedua jalur LRT. “Masterplan yang ada itu hanya satu track, karena kalau dua track lahannya enggak cukup. Kalau untuk efisiensi, itu adalah dengan lahan yang ada satu track. karena lahannya enggak cukup, nanti dihitung lagi,” beber Bambang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kesempatan berbeda menuturkan jika kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jabodebek dan Jakarta ke depannya akan sama-sama melalui Stasiun Dukuh Atas. “Jadi dia itu mau satu (jalur tunggal) bareng-bareng, mau jajar atau menumpuk, itu mesti diukur, mau ditetapkan siapa yang tanggung jawab, atau bagaimana,” tandasnya.