Semarang – Jalur perlintasan kereta api antara Gundih-Karangsono mengalami longsor sepanjang 20 meter dan kondisinya tak dapat dilalui oleh kereta api. Oleh sebab itu terdapat 9 kereta api yang melintasi Grobogan, Jawa Tengah terpaksa memutar lantaran terjadi longsor di KM 61 + 7/8 antara Gundih-Karangsono, Grobogan.
“Longsoran sepanjang 20 meter di KM 61 + 7/8 yang menyebabkan petak jalan antara Gundih – Karangsono tidak bisa dilewati,” kata Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto, Sabtu (17/2), seperti dilansir Okezone. Bencana longsor tersebut berlangsung pada Sabtu (17/2) sekitar pukul 05.20 WIB dan hingga kini para petugas masih melakukan perbaikan.
Lebih lanjut Suprapto menjelaskan bahwa KA yang melewati jalur tersebut terpaksa menggunakan pola memutar, yaitu Solo Balapan-Gundih-Gambringan-Ngrombo-Brumbung-Semarang dan sebaliknya dari arah Semarang- Solo Balapan. “Kalau biasanya atau rute semula adalah Solo Balapan-Gundih-Kedungjati-Brumbung-Semarang, dan sebaliknya. Keterlambatan akibat pola operasi memutar ini diperkirakan kurang lebih satu jam,” ungkap Suprapto.
Berikut daftar kereta api yang mengalami perubahan pola operasi akibat longsor:
- KA 175 (KA Brantas relasi Blitar – Pasarsenen)
- KA 55 (KA Bangunkarta relasi Surabaya Gubeng – Jakarta)
- KA 56 (KA Bangunkarta relasi Jakarta – Surabaya Gubeng)
- KA 172 (KA Matarmaja relasi Pasarsenen – Malang)
- KA 171 (KA Matarmaja relasi Malang – Pasarsenen)
- KA 176 (KA Brantas relasi Pasarsenen – Blitar)
- KA 141 (KA Majapahit relasi Malang – Pasarsenen)
- KA 142 (KA Majapahit relasi Pasarsenen – Malang)
- KA 410/ 409 (KA Kalijaga relasi Semarang Poncol – Solo Balapan)
“Keterlambatan akibat pola operasi memutar ini diperkirakan kurang lebih satu jam,” imbuh Suprapto. Hingga kini jalur tersebut masih belum bisa dilalui karena proses pembersihan material longsor tergantung pada kondisi cuaca. Apabila cuaca cerah, maka pembersihan longsor dapat berjalan cepat. “Keterlambatan akibat pola operasi memutar ini diperkirakan kurang lebih satu jam,” tandasnya.