
Medan – Jalur layang kereta api dari dan ke Bandara Kualanamu Medan, Sumatera Utara dipastikan siap beroperasi pada Maret 2019 mendatang lantaran progres pembangunan jalur dari Stasiun Pulo Brayan sampai Mandala kini sudah mencapai 95%.
Sejauh ini tak ada kendala, namun memang kita melakukan penambahan waktu dari target yang sudah kita tentukan, faktornya karena akses pengerjaan yang semakin sempit, sehingga membutuhkan waktu tambahan,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen Medan Wilayah 1 Balai Teknik Perkeretaapian, Fahrul Rifai Hasibuan di Medan, Jumat (23/11), seperti dilansir Antara.
Karena ditargetkan beroperasi pada awal Maret 2019, para pekerja sudah ada untuk pengiriman ke jalur tersebut dan membutuhkan penambahan waktu untuk pemasangan box girder. Oleh sebab itu pemasangan rel pun menjadi terhambat. “Jadwal operasi memang mundur tapi kalau untuk masalah lain tidak ada. Sebelumnya, pengerjaannya bisa mengangkat box girder langsung dari bawah dan sekarang harus mengangkat ke atas dan diletakkan ke truk baru digantung dan diangkat,” jelas Fahrul.
Meskipun terjadi keterlambatan, namun Fahrul memastikan tidak ada penambahan biaya lantaran pekerjaan dihitung berdasarkan berapa banyak yang terpasang. “Harapan kita, masyarakat bisa tetap mendukung agar dapat segera digunakan, karena ini merupakan jalur layang pertama di Sumut. Nantinya akan digunakan untuk perjalanan menuju ke Kualanamu dengan perjalanan sekitar 42 perjalanan Medan-Kualanamu dan sebaliknya,” papar Fahrul.
“Dengan selesai dan dioperasikannya rel layang KA (kereta api) itu, maka diharapkan bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan Medan dan sekitarnya,” sambung Fahrul.
Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, M Ilud Siregar menambahkan, pengerjaan rel layang tersebut memang dilakukan secara hati-hati lantaran lokasinya ada di jalur yang padat dan sempit. “Butuh penambahan waktu untuk memasang box girder sehingga otomatis pemasangan relnya juga jadi terhambat,” imbuh Ilud.
Sementara itu, untuk rel KA yang ada di bawahnya masih tetap dioperasikan untuk jalur kereta api perjalanan jauh ke Tebingtinggi, Rantau Prapat, dan Tanjung Balai yang tidak sepadat dari dan ke Kualanamu yang sekitar 1 jam sekali.