Jelang Libur Natal & Tahun Baru 2016, PT KAI Pariwisata Genjot Pendapatan di Bidang Angkutan KA dan Hotel Transit

Jelang masa Natal dan pergantian tahun, PT KAI Pariwisata memprediksi peningkatan pendapatan di akhir tahun.  Sepanjang Desember 2015, diperkirakan volume mencapai 70 kali dalam sebulan saja. Prediksi ini melebihi jumlah rata-rata perjalanan wisata yang biasanya hanya mencapai 55 hingga 60 perjalanan di bulan-bulan sebelumnya.

“Permintaan sudah meningkat sejak awal Desember, yang paling padat itu dari tanggal 20 Desember – 31 Desember,” ungkap  Manager Operasi Humas dan PT KAI Pariwisata, Teguh Triyono, kemarin (9/12).

Dalam catatan PT KAI Pariwisata di tahun-tahun sebelumnya, volume perjalanan kereta wisata mencapai jumlah tertingginya pada bulan Desember. Jumlah ini bahkan lebih tinggi ketimbang momen libur Lebaran Idul Fitri sekalipun.

Tak hanya tentang peningkatan volume perjalanan, KAI Pariwisata juga berharap dapat mengantongi pundi-pundi lebih dari sewa. Anak PT KAI tersebut dapat meraup keuntungan lebih sebesar 20% dengan menaikkan harga. Misalnya, tarif sewa wisata dari Jakarta ke Yogyakarta pada akhir pekan dihargai sebesar Rp 21 juta. Pada akhir tahun, tarif sewanya bisa naik hingga Rp 25 juta.

Meski proyeksi penggunaan KA Wisata di akhir tahun meningkat, PT KAI Pariwisata merasa belum mampu memenuhi target sebanyak 600 perjalanan kereta wisata dalam setahun, karena hingga saat ini jumlah perjalanan KA wisata yang mampu dicapai hanya sebesar 550 perjalanan kereta.

Tak hanya kereta api wisata, PT KAI Pariwisata juga berupaya keras menggali tambahan pendapatan dari transit Salah satunya yang telah berdiri adalah di kawasan stasiun Gambir, Jakarta.