
Menjelang musim hujan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP 5 Purwokerto mengawasi sejumlah titik yang ditengarai rawan longsor di area kerja mereka. Ada 22 titik di DAOP 5 yang disebut rawan dengan 4 di antaranya rawan longsor, yaitu di Kabupaten Brebes di KM 304+2/5 antara Prupuk dan Linggapura, dua titik di Kabupaten Banyumas masing-masing di KM 360+1/3 antara Notog dan Kebasen serta KM 423-424 antara Tambak dan Ijo, serta satu titik di Jembatan Sungai Luk Ulo antara Soka dan Kebumen.
“PT KAI telah menempatkan petugas penjaga selama 24 jam di empat titik rawan longsor tersebut,” ungkap Manajer Humas PT KAI DAOP 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko. “Pengawasan atau penjagaan akan ditingkatkan pada waktu-waktu tertentu, terutama pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru karena biasanya berbarengan dengan puncak musim hujan.”
Ditambahkan Ixfan, hal ini dilakukan karena mengacu prakiraan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), fenomena La Nina masih akan berlangsung hingga bulan Maret 2017. “Padahal, sebentar lagi sudah memasuki musim hujan sehingga dikhawatirkan intensitas hujannya semakin tinggi atau melebihi saat musim kemarau yang terdampak La Nina,” sambungnya.
“Jadi, penjagaan daerah rawan gangguan bencana di jalur kereta api tersebut untuk menjamin kelancaran dan keselamatan perjalanan KA,” tambahnya. “Dalam waktu dekat, kami juga akan melakukan inspeksi jalur Kroya hingga Langen, Jawa Barat karena jalur tersebut termasuk rawan bencana.”