Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penumpang kereta api sepanjang periode Januari-Desember 2020 sebanyak 186,1 juta orang atau anjlok 56,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Penurunan jumlah penumpang itu terjadi lantaran kondisi masih belum kembali seperti sebelum adanya pandemi virus corona (Covid-19).
Sejak jumlah penumpang berada pada level terendah, yakni bulan April-Mei 2020 di angka 5,9 juta dan 5,48 juta orang, jumlah penumpang KA hanya meningkat lagi pada level 12-13 juta orang. Jumlah tersebut juga terus bertahan selama bulan Juli-Desember 2020. Pada bulan Desember 2020, BPJS mencatatkan jumlah penumpang kereta api lagi-lagi turun tipis sebanyak 1,5 persen karena pengaruh libur akhir tahun 2020, dari angka 13,72 juta orang menjadi 13,52 juta orang.
“Penumpang KRL yang kontribusinya 80 persen total penumpang Kereta Api membuat jumlah penumpang Kereta Api turun. Kereta api jarak jauhnya masih naik,” kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (1/2), seperti dilansir Tirto.
Menurut laporan BPS, penurunan jumlah penumpang kereta api berlangsung di seluruh wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera, masing-masing turun sebesar 54,00 persen, 65,17 persen, dan 66,39 persen. Jumlah penumpang KA di Jawa dan Sumatera pada Desember 2020 sebanyak 13,5 juta orang atau turun 1,50 persen dari bulan sebelumnya.
Dari jumlah itu, sebagian besar merupakan penumpang kereta api di Jabodetabek atau pelaju (commuter) yakni sebanyak 11,3 juta orang atau 83,83 persen dari keseluruhan jumlah penumpang kereta api. Penurunan jumlah penumpang kereta api terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar 2,51 persen, wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing naik sebesar 1,68 persen dan 27,14 persen.
Di sisi lain, jumlah barang yang diangkut oleh kereta api selama Desember 2020 sebanyak 4,3 juta ton atau turun 1,39 persen dari bulan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diangkut itu mencapai 3,4 juta ton di Sumatera atau 78,20 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api. Penurunan jumlah angkutan barang di Sumatera sebanyak 3,37 persen.
Sebaliknya, peningkatan terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek sebanyak 6,43 persen. Selama 2020, jumlah barang yang diangkut kereta mencapai 48,5 juta ton atau anjlok 5,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Penurunan terjadi di seluruh wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing turun 18,29 persen dan 0,37 persen