
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya pada hari Senin (3/7) kemarin mengungkapkan bahwa jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada bulan Mei 2017 mencapai 33,75 juta orang atau meningkat 7,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Lonjakan jumlah penumpang ini di antaranya disebabkan penambahan jadwal commuter line (KRL) Jabodetabek dan perpanjangan relasi kereta api.
“Kenaikan jumlah penumpang pertama disebabkan adanya penambahan jadwal kereta listrik wilayah Jabodetabek,” jelas Kepala BPS, Suhariyanto, seperti dikutip dari Kontan. “Kedua, karena ada perpanjangan relasi KRL dari Tanah Abang menuju Rangkasbitung yang sudah beroperasi sejak bulan April lalu, dengan kenaikan hampir 2 jutaan penumpang.”
Secara terperinci, Suhariyanto menjelaskan bahwa penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang commuter line selama bulan Mei 2017 mencapai 27,4 juta orang. Adapun peningkatan jumlah penumpang, selain terjadi di wilayah Jabodetabek, juga terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera dengan angka masing-masing 7,74 persen, 4,51 persen, dan 3,52 persen.
Secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api yang berangkat selama bulan Januari hingga Mei 2017 mengalami peningkatan sebesar 9,18 persen secara tahun ke tahun (year-on-year). Sementara, pada bulan April 2017 lalu, masyarakat yang menggunakan moda transportasi kereta api mencapai 31,50 juta penumpang.
Selain kereta penumpang, jumlah produk yang diangkut menggunakan kereta barang selama bulan Mei 2017 juga mengalami kenaikan sebesar 5,92 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan mengangkut 3,65 juta ton barang. Sementara, jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2016 lalu, angka ini mengalami peningkatan sebesar 36,12 persen. Pengangkutan barang di wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami kenaikan sebesar 13,86 persen, sedangkan di wilayah Sumatera meningkat 2,82 persen.