Jumlah Penumpang Kereta Api Selama 2017 Melebihi Target

Jakarta – PT Api Indonesia (KAI) berhasil melebihi target sepanjang tahun 2017, yakni berhasil mengangkut sebanyak 389 juta penumpang dari target 379 juta penumpang. Hal ini dianggap sebagai salah satu pencapaian yang membanggakan bagi PT KAI untuk tahun 2017.

“Hal yang penting untuk diketahui adalah jumlah penumpang untuk 2017 sendiri bisa melompat sampai terangkutnya 389 juta penumpang, targetnya 379 juta penumpang,” ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Jakarta, Selasa (9/1), seperti dilansir Antara.

Menurut penumpang kereta diakibatkan berbagai faktor, yakni beralihnya penumpang angkutan darat atau jalan raya ke moda untuk menghindari kemacetan atau mendapat kepastian waktu kedatangan. Misalnya saja pada KA Argo Parahyangan relasi Gambir-Bandung mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru di mana pihak KAI menambah 28 per hari pergi pulang (PP).

“KA Argo Parahyangan itu sehari delapan perjalanan atau 16 perjalanan PP, kemudian menjadi 12 perjalanan atau 24 PP itu pun penuh, akhirnya kami tambah menjadi 14 perjalanan atau 28 perjalanan PP dan itu juga penuh,” jelas Edy.

Sedangkan untuk penumpang (), data terakhir melaporkan bahwa penumpang KRL tahun 2016 hanya 500.000 penumpang per hari dan saat ini melonjak drastis hingga 1,74 juta penumpang per hari. “Sehingga saya pikir, barangkali ada penumpang yang sudah mulai tertarik untuk menggunakan angkutan umum dengan meninggalkan angkutan pribadi,” beber Edy.

Oleh sebab itu untuk tahun 2018 ini PT KAI menargetkan dapat mengangkut penumpang sampai 400,03 juta penumpang atau naik 10% dari tahun 2017. Jumlah tersebut meliputi angkutan kereta jarak jauh sebesar 80 juta orang dan penumpang KRL sebanyak 320,03 juta penumpang. Untuk bahan perbandingan, tahun 2017 penumpang kereta jarak jauh sekitar 77 juta orang dan penumpang KRL sebesar 315 juta orang. “Memang yang paling drastis itu peningkatan pada KRL yang melonjak dari target kami 292 juta penumpang,” katanya.

PT KAI juga akan lebih berkoordinasi dengan Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk intermodal penumpang KRL. “Jadi, kami selaku operator akan berkomunikasi atau bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terutama untuk menyelesaikan masalah-masalah pada saat penumpang ini akan harus melanjutkan perjalanan,” tandasnya.