Jakarta – Sepanjang tahun 2017, jumlah penumpang yang diangkut oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop I Jakarta turun 10% dari 20.655.663 penumpang pada 2016 menjadi 18.566.930 penumpang. Penurunan jumlah penumpang tahun 2017 lalu ini menurut PT KAI Daop I Jakarta diakibatkan karena berbagai faktor.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Edy Kuswoyo menjelaskan bahwa penurunan jumlah penumpang ini salah satunya diakibatkan karena berkurangnya perjalanan kereta api. “Karena beberapa faktor, antara lain adanya pengurangan perjalanan KA dan perubahan stamformasi KA,” tutur Edy di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (1/2), seperti dilansir Kumparan.
Tahun ini, PT KAI Daop I Jakarta berencana untuk menargetkan jumlah penumpang sebanyak 17.204.630 atau turun 7%. Target penumpang tahun 2018 ini memang tidak terlalu banyak karena adanya pengurangan operasional KA lokal, khususnya tujuan Cikarang dan Rangkas Bitung. Pasalnya KA lokal untuk 2 tujuan tersebut telah dialihkan ke KRL commuter line.
Pencapaian lain yang diraih oleh PT KAI Daop I Jakarta sepanjang 2017 adalah meningkatnya jumlah angkutan barang sebesar 4% menjadi 3.392.003 ton dari tahun 2016 lalu. Pada tahun ini PT KAI Daop I Jakarta menargetkan kenaikan sebesar 29% untuk angkutan barang menjadi 5.057.800 ton.
Untuk urusan pendapatan, PT KAI Daop I Jakarta berhasil mengumpulkan kenaikan pendapatan sebesar 48% pada 2017, melebihi perolehan pendapatan tahun 2016. Sementara itu, dari segi pengoperasian kereta api, ketepatan waktu untuk pemberangkatan kereta api rata-rata mencapai 98% dan untuk kedatangan kereta api rata-rata mengalami keterlambatan sekitar 10-15 menit, atau 16% terlambat. Tingkat ketepatan waktu pemberangkatan kereta api meningkat 95% dari tahun 2016 lalu, dan penurunan keterlambatan kedatangan mencapai 29 menit.
Sepanjang 2017 lalu tercatat masih ada gangguan kereta sebanyak 88 kali, 68 kali gangguan gerbong dan 39 kali gangguan dialami oleh sarana lokomotif. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari 2016 lalu, yang mana terdapat sebanyak 144 gangguan kereta, 50 gangguan gerbong, dan 68 gangguan lokomotif. “Saya sebagai Kepala Daop I mempunyai tanggung jawab keselamatan sehingga kita selalu cek langsung dari jajaran manajemen daerah operasi, jadi secara rutin dan periodik selalu melakukan perawatan,” pungkas Executive Vice President Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah.