SEMARANG – Rencana Kementerian Perhubungan untuk membuka kembali jalur lama yang sempat mati, membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI) optimistis nantinya KA Kedungsapur akan banyak diminati masyarakat.
Totok Suryono, Kepala PT KAI Daop 4 Semarang, mengatakan, pihaknya sejak dulu telah menantikan dihidupkannya kembali jalur-jalur kereta api yang telah mati. Terutama untuk jalur Semarang-Kudus, Semarang-Yogyakarta, yang menurutnya akan mendapat respons positif dari masyarakat.
“Saya optimistis bila jalur Semarang-Kudus dihidupkan lagi, permintaanya akan banyak baik dari segi penumpang maupun barang. Karena di sepanjang jalan raya Semarang-Kudus, banyak kawasan industri yang dibangun,” ungkapnya kepada suaramerdeka, Jumat (4/10/2013).
Totok menambahkan, prinsipnya PT KAI mendukung rencana Kementerian Perhubungan membangun jaringan KA Kedungsapur. Terlebih lagi, jika konsep tersebut bisa terintegrasi dengan jaringan kereta api yang sekarang sudah beroperasi.
“Jenis kereta yang paling memungkinkan untuk digunakan antar kota yang jaraknya jauh adalah kereta rel diesel (KRD). Untuk jarak dekat bisa menggunakan monorail. Kalau mau efisien BBM bisa menggunakan kereta rel listrik (KRL), tapi membangun jaringan infrastrtuktur listriknya mahal,” jelas Totok.
Djoko Setijowarno, Konsultan KA Kedungsapur, mengatakan, rencana pengembangan jaringan KA lintas kota juga akan mengembangkan Stasiun Tugu serta mengintegrasikan dengan terminal bus Mangkang.
Selain integrasi dan pengembangan, juga akan dibangun tiga sampai empat stasiun kecil yang berfungsi sebagai halte yang nantinya terletak di dekat daerah padat permukiman.
Usulan awal stasiun kecil baru ini akan dibangun di Jrakah, Karangayu, Bandara Ahmad Yani, Madukoro, Indraprasta, dan Ronggowarsito.
“Stasiun kecil ini akan menghubungkan permukiman penduduk dengan jalur transportasi massal. Untuk kereta komuter ke bandara, bisa disambungkan ke jalur ganda layang melalui Madukoro,” jelas Djoko.
Eddy Raharto, Ketua Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) Jateng, juga mendukung rencana ini dengan mengtakan bahwa pelaku usaha menyambut baik rencana KA Kedungsapur.
Menurutnya KA Kedungsapur akan memudahkan pekerja menuju tempat kerja. Selain itu, distribusi barang seperti buah dan sayur dari kawasan di sekitar Semarang menuju pusat kota dapat menggunakan kereta, sehingga biaya angkut dapat diminimalkan.
“Tapi perlu dibangun stasiun-stasiun di titik strategis. Selain itu harus diwaspadai perlintasan-perlintasan terbuka yang rawan kecelakaan,” tegas Eddy.