KA Sriwedari Ekstra Mulai Dioperasikan Kembali

SOLO – yang sejak awal bulan lalu akhirnya mulai beroperasi kembali. KA Sriwedari Ekstra ini melayani penumpang dari Solo menuju Yogyakarta serta Kutoharjo.

Rustanto, Kepala Solo Balapan menjelaskan bahwa KA Sriwedari Ekstra sudah dioperasikan sejak akhir Juli. ini dijalankan pada pukul 06.00, 10.10 serta 14.30. tetapi baru dua minggu dioperasikan kereta ini mengalami kerusakan dan harus menjalani perbaikan di Balai Yasa.

“Kendati KA mengalami kerusakan, kemudian digantikan dengan Prameks. Tket KA Sriwedari dibanderol dengan Rp 20.000. Jika menggunakan rangkaian KA Prameks, maka disesuaikan menjadi Rp 10.000,”jelasnya kepada Suaramerdeka.com Senin, 26 Agustus 2013.

Rangkaian KA Sriwedari Ekstra ini sudah mulai dioperasikan kembali sejak pekan lalu tepatnya Jumat, 23 Agustus 2013. Rangkaian kereta ini membawa empat gerbong dengan kapasitas masing – masing gerbongnya sebanyak 40 penumpang.

Dengan mulai beroperasinya kembali kereta ini, tiket kereta kembali ke harga wal semula yaitu RP 20.000. Namun dengan harga tiket yang kembali seperti semula tidak membuat penumpang menjadi membatalkan kepergiannya menggunakan kereta ini.

“Sekarang ini, penumpang lebih mementingkan kecepatan dan ketepatan waktu dibanding dengan sarana apa yang dipakai,” ungkapnya.

Sebenarnya KA ini hanya dioperasikan hingga 31 Juli tetapi akhirnya diperpanjang hingga 31 Agustus. Rustanto memastikan bahwa dalam sebulan ke depan masa operasi KA ini akan ditambah. Karena pihaknya telah mendapatkan perintah untuk memperpanjang kembali masa operasinya hingga September.

Pihaknya juga berharap KA Ekstra ini bisa berubah menjadi KA Reguler. Hal ini disebabkan karen banyaknya minat penumpang yang menggunakan dari Solo menuju ke Yogayakarta sangat tinggi.

Tentang Mirza Pratiwi 347 Articles
Kontributor berita, berasal dari Madiun: pusat pengembangan industri kereta api di Indonesia. Saat ini sedang menyelesaikan studi Teknologi Informasi di Universitas Negeri Malang. Penulis yakin bahwa masalah transportasi di Indonesia akan lebih baik jika difokuskan pada pembangunan sistem transportasi masal.