JAKARTA – Bagi pelanggan setia kereta api, pasti sudah sangat familiar dengan KAI Access. Ini adalah aplikasi resmi milik PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk memesan tiket kereta api. Nah, baru-baru ini, perseroan merombak aplikasi tersebut, mengganti namanya menjadi Access by KAI dan memberikan sejumlah fitur anyar sehingga semakin memanjakan pengguna.
Direktur Niaga PT KAI, Hadis Surya Palapa, mengatakan bahwa penggantian nama tersebut karena adanya masukan dari para pelanggan di Play Store, App Store, contact center CC121, survei kepuasan pelanggan, dan konsultan KAI. Pihaknya berharap dengan adanya revamp KAI Access menjadi Access by KAI, akan meningkatkan minat masyarakat, terutama generasi milenial dan generasi Z, dalam menggunakan layanan transportasi massal kereta api yang aman, nyaman, sehat, dan tepat waktu.
“Revamp KAI Access ini sudah dapat diakses oleh sebagian masyarakat secara bertahap,” tutur Hadis, seperti dilansir dari Kompas.com. “Access by KAI akan menampilkan desain yang lebih agile, youthful, dan energic, serta akan lebih mensimpilikasi proses pemesanan. Tak hanya itu, tentunya sejumlah fitur dan layanan kami tambahkan, seperti implementasi live location, perencanaan perjalanan, hotel reservation, penambahan benefit loyalty, dan masih banyak lagi.”
Aplikasi KAI Access, sambung Hadis, adalah solusi modern yang KAI tawarkan bagi masyarakat untuk memfasilitasi perjalanan kereta api dengan fitur-fitur yang inovatif. Saat membuka aplikasi tersebut, perubahan langsung terlihat pada user interface (tampilan visual yang jauh lebih menarik) dan uses experience (pengalaman pengguna). “Nantinya, aplikasi Access by KAI akan grand launching pada Agustus 2023,” sambung dia.
Ia melanjutkan, pemesanan tiket kereta api hingga saat ini masih didominasi KAI Access. Hal itu dibuktikan dari total transaksi pemesanan melalui KAI Access sebanyak 9,1 juta atau 61,77 persen. Sementara itu, pemesanan tiket melalui mitra B2B sebanyak 4 juta atau 27,10 persen, loket sebanyak 1,2 juta atau 8,47 persen, laman KAI sebanyak 374 ribu atau 2,52 persen, vending machine sebanyak 14 ribu atau 0,10%, dan contact center 121 sebanyak 6 ribu arau 0,04%.
Leave a Reply