Cirebon – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon sudah mempersiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, longsor, hingga tanah ambles. Langkah antisipasi itu disiapkan lantaran curah hujan yang mulai meningkat selama beberapa waktu belakangan.
Menurut Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon, Takdir Santoso, antisipasi itu juga untuk minimalisir potensi bahaya akibat bencana yang dikhawatirkan bisa mengganggu perjalanan kereta api. “Sejauh ini, kami menormalisasi saluran air dari tumpukan sampah, membuang lumpur ke luar ruang milik jalan (rumija),” kata Takdir di Stasiun Cirebon, Sabtu (15/10), seperti dilansir dari Tribunnews.
Di samping itu, pihak KAI Daop 3 Cirebon juga sudah membuat trucuk dari bambu dan penahan menggunakan karung berisi tanah serta retaining wall. Lebih lanjut Takdir mengatakan, langkah-langkah itu disiapkan di sepanjang jalur rel kereta api di wilayah KAI Daop 3 Cirebon yang dinilai rawan terkena banjir, longsor, maupun tanah ambles.
KAI Daop 3 Cirebon telah memetakan 15 titik yang rawan bencana banjir, longsor, kontur tanah labil maupun ambles. Adapun 10 titik rawan banjir antara lain di KM 125+704 di Stasiun Pegaden Baru-Cipunegara, KM 131+945 di Stasiun Cipunegara-Haurgeulis, KM 177+249 di Stasiun Telagasari-Jatibarang, KM 174+248, KM 177+542, KM 185+210 dan KM 187+603 di Stasiun Tanggung-Losari, KM 161+644 di Stasiun Brebes-Tegal, di KM 252+664 dan KM 264+7/8 di Stasiun Ciledug-Ketanggungan.
Kemudian, 5 titik daerah rawan kontur tanah labil, rawan longsor, dan ambles seperti di KM 138+500 s.d 139+000 dan 141+000 s.d 141+100 di Stasiun Haurgeulis-Cilegeh, KM 149+700 s.d 150+700 di Stasiun Cilegeh-Kadokangabus, KM 175+000 s.d 176+200 Stasiun Terisi-Jatibarang dan KM 277+500 s.d 278+600 di Stasiun Larangan-Songgom.
Tak ketinggalan, PT KAI Daop 3 Cirebon menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) untuk mengantisipasi banjir, longsor, dan tanah ambles di seluruh titik rawan tersebut. “Kami menempatkan AMUS di 17 titik untuk tindakan cepat manakala perjalanan kereta api terganggu akibat bencana hidrometeorologi,” papar Takdir.
AMUS disiagakan di Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom. AMUS sendiri adalah alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, misalnya bantalan rel, batu balas, dan lain-lain. “Kami juga menerjunkan petugas untuk memantau titik rawan bencana, dan menambah Petugas Penilik Jalur (PPJ) ekstra,” pungkas Takdir.
Leave a Reply