Musim Hujan, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Perketat Pengawasan Jalur Kereta Api

Franoto Wibowo, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta - www.lampung.co
Franoto Wibowo, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta - www.lampung.co

Solo – PT Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta sedang berupaya memperketat pengawasan perlintasan kereta api, menyusul intensitas hujan yang cukup tinggi. Alat material untuk siaga (AMUS) pun sudah ditempatkan di berbagai untuk penanganan darurat.

Menurut Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo, pihaknya terus melakukan pengawasan dan secara aktif melakukan pengecekan perlintasan KA untuk memantau kesiapan SDM, kondisi prasaran, dan sejumlah aspek yang berhubungan dengan keselamatan di seluruh wilayah kerja KAI Daop 6 Yogyakarta.

“Memasuki musim hujan, Manajemen Daop 6 aktif melaksanakan pengecekan lintas dengan berbagai metode mulai dari berjalan kaki dari satu stasiun ke stasiun lainnya sampai dengan menggunakan kereta pemeriksaan khusus yang disebut dresin. Dalam kegiatan tersebut, Manajemen Daop 6 memeriksa kondisi jalur kereta termasuk kondisi rel, saluran air, dan stasiun,” terang Franoto di Yogyakarta, Jumat (21/10), seperti dilansir dari iNews.

Lebih lanjut Franoto menuturkan bahwa pengecekan kondisi perlintasan secara berkala merupakan upaya berkesinambungan untuk mengetahui sejumlah risiko yang berkaitan dengan keselamatan kereta api. Pada musim hujan ini, PT KAI Daop 6 Jogja juga menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di sejumlah stasiun, seperti di Stasiun Wates, Stasiun Patukan, dan Stasiun Purwosari.

AMUS sengaja disiapkan untuk penanganan darurat berbagai kondisi yang perlu untuk segera diatasi. Selain AMUS, ada juga pemantauan ekstra apabila kondisi hujan intensitasnya tinggi dan lama. “Aspek keselamatan perjalanan kereta adalan hal utama dan sangat penting yang menjadi perhatian dan fokus operasional kereta api. Selain pemeriksaan oleh manajemen, secara rutin, setiap hari ada Petugas Pemeriksa Jalan (PPJ) yang bertugas memeriksa dan mengecek kondisi jalur kereta api,” ucapnya.

“Adapun secara operasional, perjalanan kereta api selalu dipantau di Pusat Pengendalian Operasi yang aktif selama 24 jam memonitor semua aspek operasional perjalanan kereta api,” imbuh Franoto.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*