KAI Daop II Bandung Temukan Bunker Peninggalan Zaman Belanda

– Bunker peninggalan Belanda baru saja ditemukan di Jalan Barat, Kota Bandung. Pihak PT akan mendalami lebih lanjut terkait penemuan bunker dengan lebar 6,2 meter dan panjang 25 meter tersebut.

Direktur Utama Persero, Edi Sukmoro mengatakan bahwa untuk menjadikan bunker peninggalan Belanda itu sebagai salah satu objek di Kota Bandung, pihak KAI akan mempelajari terlebih dahulu sejarah bunker dari berkas-berkas peninggalan Belanda yang masih tersisa.

“Kalau penelitian sedang berlangsung, dalam artian saat ini kita sedang mempelajari dari sisa-sisa file peninggalan Belanda dulu,” kata Edi di acara pembukaan Pekan Olahraga Kereta Api 2016, di Stadion UPI Kota Bandung.

Lebih lanjut Edi mengatakan bahwa hampir di sejumlah lokasi stasiun yang ada di Indonesia juga pernah ditemukan bunker serupa. Tetapi pihaknya masih belum bisa memberi kepastian soal kapan bunker itu resmi dijadikan tempat wisata.

“Semua stasiun yang besar pasti ada bunkernya cuman di sini (Bandung) kebetulan ada bunker yang ditemukan pada saat penertiban kemarin, untuk selanjutnya kita akan kaji dulu,” kata Edi.

Kini KAI berusaha mencari tahu ke mana arah bunker tersebut. KAI sendiri berencana menjadikannya kawasan wisata sejarah. “Untuk kelanjutannya kita sedang melakukan penelitian kalau bunker ini arahnya ke mana, karena kalau dilihat ini arahnya ke stasiun,” paparnya.

Sementara itu komunitas pecinta kereta api Edan Sepur berharap KAI bersedia membangun museum di dekat bunker peninggalan Belanda yang baru saja ditemukan tersebut.

“Kalau dari kita Edan Sepur ingin KAI bisa menjaga aset-asetnya. Supaya aset ini bisa dilestarikan paling banter jadi wisata sejarah dengan konten museum. Karena setiap bunker ini beda-beda mungkin, di wilayah lain ditemukan bunker lagi, sehingga bisa dibikin museum tentang sejarah kereta api. Seperti di Bandung yang baru-baru ini ditemukan bunker dan di stasiun Tanjung Priok, juga begitu,” ujar salah seorang anggota Edan Sepur bernama Abdullah Putera.

Menurut Abdullah, bunker ditemukan usai Daop II mengadakan pembongkaran pemukiman ilegal warga yang ada di lahan KAI. Sampai saat ini fungsi dan asal-usul bunker tersebut sedang diteliti tim cagar budaya perkeretaapian dan Pemkot Bandung.

“Ini sedang diteliti heritage KAI nyambung kemana, karena dari tahun 90an lahan itu ditempati warga ilegal dan sama kepala Daop II baru-baru ini ditertibkan. Ternyata di bawah lahan itu ada bunker, saat ini lagi di digali. Konon katanya, bunker itu menyambung dengan Mess Mutiara Dua di stasiun timur. Nah ini sedang dicek juga,” tandasnya.