Kereta Komuter Semarang ini direncanakan melayani rute perjalanan Gubug, Kabupaten Grobogan – Weleri, Kabupaten Kendal melewati Semarang PP. Komuter adalah kereta api penumpang dengan rute pusat kota dan pinggiran kota yang ditujukan untuk para pekerja yang tinggal di pinggiran kota Semarang. Rute baru ini diharapkan bisa menjadi alternatif angkutan para pekerja dari daerah tersebut.
“Komuter Semarang ini kami luncurkan guna memfasilitasi pekerjapekerja di daerah sekitar Semarang, salah satunya dari daerah Gubug, Kabupaten Grobogan. Kami melihat cukup banyak pekerja dari daearah tersebut yang menuju Semarang,” ujar Vice Presiden PT KAI Daop IV Semarang Wawan Ariyanto.
Komuter yang rencananya akan diluncurkan pada bulan ini, pemberangkatannya pun disesuaikan dengan waktu jam kerja. Yaitu pagi dan sore. Hal ini sesuai dengan permintaan warga yang mengharapkan adanya kereta yang berhenti di stasiun tersebut.
“Dengan adanya komuter ini, kami berharap warga Grobogan atau Weleri yang kerja di Semarang tidak harus pindah rumah atau kos atau tidak harus melaju dengan kendaraan sendiri, sehingga lebih menghemat tenaga,” ujarnya.
Kereta ini juga akan berhenti di setiap stasiun yang dilintasi. Dari Stasiun Gubug, Stasiun Tegowanu, Stasiun Alas Tua, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Poncol dan terus ke barat dan berakhir di Stasiun Weleri. “Dengan adanya kereta komuter di harapkan mampu mengurangi kepadatan penumpang di wilayah Pedurungan-Mranggen, dan Krapyak-Mangkang,” ujarnya.
Manager Humas Daop IV Suprato menambahkan, kereta yang dijalankan untuk KA Komuter Gubug-Weleri merupakan kereta rel disel (KRD) dengan daya angkut sekitar 140 tempat duduk. Meski demikian rangkaian KA mampu mengakut penumpang hingga 150 persen dari data angkut. “Untuk harga tiketnya sekitar Rp20 ribu,” katanya.
Terkait okupansi, melihat kebutuhan masyarakat, pihaknya optimis pada awal peluncurna mampu mencapai sekitar 75 persen. “Nanti kalau ke depan, ternyata cukup diminati maka akan ditambah jumlah rangkaiannya,” imbuhnya. (JPNN/dna/smu)