KAI Kucurkan Rp 2,1 Triliun Untuk Pesan 430 Kereta Baru ke INKA

KAI Beli Kereta Dari INKA - beritatrans.com
KAI Beli Kereta Dari INKA - beritatrans.com

– PT Indonesia (KAI) akan melakukan peremajaan pada -gerbong kereta api yang sudah tua. Oleh sebab itu, KAI rencananya hendak memesan sekitar 438 unit gerbong kereta baru dari PT Industri Kereta Api (INKA).

“Karena banyak kereta yang usianya 30 tahun makanya kita pesan kereta ini. Tahun ini kita pesan 438 kereta dari INKA. 2 trainset sekitar 20 kereta atau gerbong,” kata Direktur Keuangan KAI Didiek Hartantyo di Jakarta, Kamis (19/10), seperti dilansir Metrotvnews.

Lebih lanjut Didiek menuturkan bahwa proses peremajaan armada kereta api yang berusia tua nantinya dilaksanakan secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan INKA untuk memproduksi gerbong kereta pesanan KAI. Selain memesan kereta reguler, KAI juga memesan 10 kereta untuk kereta . “Memang sekarang semuanya kita pesan di PT INKA. Makanya, mereka kelebihan pesanan. Bandara Soetta 10 trainset dari INKA dan   ,” jelas Didiek.

“Kalau peremajaan itu asumsinya satu kereta menghabiskan dana Rp5 miliar. Dan yang akan kita lakukan peremajaan tahun ini sampai tahun depan ada 438, (438 x @Rp 5 miliar=Rp 2,1 triliun),” imbuh Direktur Logistik dan Pengembangan KAI Budi Noviantoro.

Dari sejumlah 438 gerbong kereta yang dipesan, rupanya INKA baru dapat menyelesaikan tahun ini sebanyak 20 trainset atau 20 kereta. Meski demikian, KAI berharap sisanya dapat dirampungkan hingga tahun depan. “Artinya sebelum Lebaran ada 14 trainset yang masuk, jadi 438 kan sudah selesai sekitar 43 trainset. Makanya, sisanya harapan saya sebelum akhir tahun depan sudah selesai,” ucapnya.

Menurut Didiek peremajaan kereta api ini dilakukan bukan cuma untuk meningkatkan terhadap para , tetapi juga untuk semakin meningkatkan faktor kenyamanan, keamanan, dan efisiensi perusahaan. “Supaya pelayanan masyarakat bisa makin bagus, kalau kereta makin bagus kan senang. Kenyamanan dan keselamatan juga seperti itu, efisiensi bagi kami juga. Kereta yang di atas 30 tahun sudah waktunya kami ganti kereta yang baru. Kalau itu bisa kita jalankan, maka pelayanan ke masyarakat makin meningkat,” jelas Didiek.