Jakarta – Anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), yaitu KAI Logistik, terus mengembangkan posisinya sebagai perusahaan angkutan multi komoditi. Belum lama ini, layanan KAI Logistik melayani angkutan kalsium karbonat berbasis kereta api (KA) relasi Babat-Jakarta Gudang.
“Melalui layanan tersebut, kini KAI Logistik melayani angkutan kalsium karbonat berbasis kereta api (KA) relasi Babat-Jakarta Gudang,” ucap Plt Direktur Utama KAI Ahmad Malik Syah di Jakarta, Rabu (9/3), seperti dilansir dari Republika.
Malik juga menyambut baik kepercayaan para pelaku usaha yang telah memilih kereta api sebagai moda distribusinya. “Ini juga membuktikan bahwa, selain keunggulan yang dimiliki oleh kereta api. Pelaku usaha juga memiliki perhatian dan komitmen untuk mempromosikan moda logistik yang ramah lingkungan,” jelas Malik.
Selain memperkuat layanan multikomoditas dengan melayani komoditas baru, langkah itu sekaligus jadi strategi perusahaan dalam pemanfaatan KA balikan (KA balen) komoditas lainnya. Dengan demikian, pihak KAI Logistik bisa memaksimalkan sarana dan mendorong kinerja, baik volume maupun pendapatan.
“Walaupun secara volume angkutan tidak terlalu besar, kami melihat angkutan kalsium karbonat ini meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan dengan pemaksimalan potensi pasar melalui modifikasi pola pengangkutan,” beber Malik.
Dalam pola operasi angkutannya, KAI Logistik menerapkan pengangkutan 2 tier, sehingga memerlukan prosedur dan mekanisme yang sangat ketat untuk memastikan keamanan dan keselamatan selama pengiriman. Malik menambahkan, angkutan kalsium karbonat sudah dilayani sejak tanggal 26 Februari 2022 lalu. Pihak KAI Logistik juga sudah melakukan 2 kali tahapan uji coba pada 2021 untuk memastikan keamanan dan keselamatan barang, baik ketika proses pemuatan, perjalanan, maupun pembongkaran.
Dalam pola operasinya, KAI Logistik mengombinasikan gerbong datar, palet, serta lashing dan terpal berspesifikasi khusus. Selain itu, juga dimuat dalam dua tier untuk memaksimalkan kapasitas angkut. “Angkutan kalsium karbonat setidaknya akan menyumbang volume angkutan 1.200 ton per bulan,” kata Malik.
PT KAI Sendiri saat ini memang sedang menggenjot angkutan barang di tengah penurunan angkutan penumpang selama pandemi. Beberapa waktu lalu, Vice President Public Relations KAI Joni Martinus memaparkan bahwa bisnis angkutan barang dimaksimalkan untuk menyiasati penurunan penumpang. “Di tengah menurunnya volume angkutan penumpang, KAI akan memaksimalkan lini angkutan barang menggunakan kereta api,” ucapnya.
Leave a Reply