
JAKARTA/PURWOKERTO – PT Kereta Api Indonesia (KAI) merilis pembaruan terkait kereta api aglomerasi yang saat ini beroperasi. Dilansir dari akun Twitter resmi mereka, sekarang perusahaan hanya mengoperasikan tiga KA aglomerasi, yakni KA Joglosemarkerto relasi Solo Balapan-Purwokerto-Tegal-Semarang Tawang PP, KA Kaligung relasi Semarang Poncol-Tegal-Brebes-Cirebon Prujakan PP, dan KA Kamandaka relasi Semarang Tawang-Purwokerto PP.
Masih menurut sumber yang sama, syarat naik KA aglomerasi antara lain penumpang dalam kondisi sehat dan tidak menderita flu, batuk, hilang daya penciuman, diare, serta demam. Selain itu, penumpang wajib menggunakan masker kain tiga lapis atau masker medis, digunakan dengan benar menutupi hidung dan mulut, serta suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat Celcius.
“Tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung selama perjalanan,” tulis KAI. “Tidak diperkenankan untuk makan dan minum selama waktu perjalanan kurang dari dua jam, terkecuali bagi individu yang wajib mengonsumsi obat-obatan dalam rangka pengobatan, yang jika tidak dilakukan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan.”
Dua KA aglomerasi, yakni KA Kamandaka dan KA Joglosemarkerto diketahui dioperasikan oleh PT KAI DAOP 5 Purwokerto. Sementara itu, KA Kaligung dioperasikan oleh PT KAI DAOP 3 Cirebon. “Sejak pengoperasian kembali KA jarak jauh dan KA lokal, okupansi penumpang mulai mengalami kenaikan. Sebagian besar masih ke arah barat, Jakarta dan Bandung,” ungkap Manajer Humas PT KAI DAOP 5 Purwokerto, Ayep Hanapi.
Sedikitnya KA aglomerasi yang dioperasikan PT KAI terkait dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di 34 provinsi di Indonesia berlangsung mulai 1 Juni hingga 14 Juni 2021. PPKM Mikro diterapkan kembali untuk mengurangi mobilitas masyarakat di tengah kasus harian Covid-19 yang masih terus terjadi. Keputusan itu disampaikan Menko Perekonomian, yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers virtual di YouTube Sekretariat Presiden beberapa waktu yang lalu.