
Bandar Lampung – PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan bekerjasama membangun double track railway alias rel ganda untuk memisahkan kereta penumpang dan kereta barang. Jalur rel ganda tersebut akan dibangun di ruas Stasiun Tanjungkarang – Stasiun Rejosari.
“Kereta barang, seperti kereta pengangkut batu bara kiranya memiliki jalur khusus di luar lintasan Kota Bandar Lampung. Dengan demikian, kepentingan industri sebagai penggerak roda ekonomi Provinsi Lampung tetap berjalan dengan baik, tapi tidak mengganggu kepentingan umum lainnya,” jelas Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo, Kamis (6/4).
Di samping itu, Pemprov Lampung dan KAI juga tengah mengkaji dan menyusun DED terkait pembangunan elevated track atau jalur kereta dengan lintasan ketinggian. Double track railway tersebut kelak akan terhubung dari Stasiun Tanjungkarang ke Stasiun Rejosari, Natar, sehingga dapat digunakan para mahasiswa UNILA, UBL, UMITRA, Teknokrat, atau Darmajaya.
“Warga yang akan melakukan penerbangan lewat Bandara Radin Inten II juga bisa memanfaatkannya. Jadi Lampung setidaknya ke depan seperti Kualanamu International Airport Medan. Yaitu adanya jalan tol dilengkapi dengan jalur kereta api yang terhubung dengan bandara serta pelabuhan laut. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi akan semakin cepat dengan lancarnya jalur transportasi darat, laut, udara,” jelas Ridho.
Direktur Operasi PT KAI Pusat, Slamet Suseno menambahkan bahwa dukungan pemda sangat diperlukan untuk mewujudkan rencana pembangunan jalur kereta api di Lampung. “PT KAI sependapat dengan Gubernur perlunya pemisahan jalur kereta barang dan kereta penumpang. Jika hal itu terwujud maka semua moda transportasi akan terhubung menuju Bandara Raden Intan II, Pelabuhan Laut Panjang dan Tarahan dan dry port/pelabuhan daratan. Saat ini PT KAI sedang menyusun DED pembangunan dry port di Tanjungraja, Kabupaten Way Kanan,” kata Slamet.
Direktur Komersial PT KAI Pusat, Muhammad Kuncoro Wibowo menambahkan jika KAI akan mengirim rail clinic/kereta kesehatan untuk Provinsi Lampung pada akhir bulan April 2017 untuk memberi layanan kesehatan gratis pada masyarakat yang tinggal di seputar jalur kereta api. “PT KAI juga akan membantu satu unit kendaraan operasional melalui Program CSR,” imbuhnya.
Dalam pertemuan itu Gubernur Ridho juga menjelaskan prioritas pembangunan jalur transportasi Lampung yang telah disampaikan pada Presiden dan Kabinet Kerja beberapa waktu lalu. “Dalam audiensi Pak Gubernur juga menyampaikan beberapa proyek strategis dan program prioritas pembangunan di Provinsi Lampung. Seperti revitalisasi Bandara Raden Inten II, embarkasi haji, serta pembangunan Bandara Pekon Serai untuk mendukung pengembangan kawasan Pantai Barat Lampung,” tandasnya.