
PURWOKERTO – PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) DAOP 5 Purwokerto terpaksa membatalkan kembali sejumlah perjalanan kereta api di wilayahnya. Hal itu dilakukan karena minat masyarakat untuk bepergian menggunakan kereta api masih tergolong rendah mengingat saat ini memang masih dalam masa pandemi COVID-19.
“Mengingat okupansi penumpang yang masih cukup rendah, KAI kembali harus membatalkan beberapa perjalanan kereta api,” terang Manajer Humas PT KAI DAOP 5 Purwokerto, Supriyanto, dilansir Detik. “KA yang dibatalkan karena penumpangnya masih sepi adalah KA Purwojaya, KA Wijayakusuma, KA Sawunggalih Pagi, KA Sawunggalih Malam, dan KA Logawa.”
Dari evaluasi selama 29 hari sejak 6 Agustus hingga 3 September 2020, diketahui KA Sawunggalih Pagi dan Malam hanya melayani penumpang naik sebanyak 3.998 penumpang atau rata-rata sebanyak 137 penumpang per hari (23 persen dari kapasitas tempat duduk). Sementara, KA Logawa hanya melayani 663 penumpang atau rata-rata 55 penumpang per hari (7 persen dari kapasitas tempat duduk).
“Untuk KA Purwojaya dan KA Wijayakusuma juga sama, okupansi masih di bawah 30 persen. Sehingga, per 7 September 2020 di wilayah DAOP 5 Purwokerto, KA yang dibatalkan kembali sebanyak 38 perjalanan,” sambung Supriyanto. “Saat ini, KA yang beroperasi sebanyak 39 KA jarak jauh dan lokal, atau 41 persen dari total 93 KA penumpang reguler yang lewat, berangkat dan berakhir di DAOP 5 Purwokerto.”
Selain itu, ada beberapa perjalanan kereta api jarak jauh yang melintas di wilayah DAOP 5 Purwokerto yang turut dibatalkan, antara lain KA Argo Wilis Surabaya-Bandung, KA Argo Dwipangga Solo-Gambir, KA Argo Lawu Solo Gambir, KA Gajayana Malang-Gambir, KA Mutiara Surabaya-Bandung, KA Malabar Malang-Bandung, KA Pasundan Surabaya-Bandung, KA Jaka Tingkir Purwosari-Pasar Senen, dan KA Progo, relasi Lempuyangan-Pasar Senen.
Kebijakan pembatalan maupun pengoperasian kembali perjalanan KA tersebut akan terus dievaluasi dari waktu ke waktu dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan kebutuhan. “KAI memohon maaf kepada calon penumpang KA atas pembatalan kembali beberapa perjalanan KA. Hal ini juga bertujuan untuk menata kembali operasional perjalanan KA yang dibutuhkan masyarakat,” tutup Supriyanto.