Aceh – PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kementerian Perhubungan akhirnya meresmikan KA Cut Meutia rute Krueng Mane-Bungkah-Krueng Geukeuh, Aceh dengan jarak tempuh 11,3 km pada Kamis (3/11) kemarin. KA Perintis ini dijadwalkan mulai beroperasi sebagai saran transportasi masyarakat mulai 10 November 2016 mendatang.
“Sarana perkeretaapian yang digunakan untuk melayani lintas ini adalah satu set KRDI (Kereta Rel Diesel Indonesia) yang terdiri atas dua kereta, dengan kapasitas 64 penumpang dengan tempat duduk dan 200 penumpang berdiri,” ujar Direktur Komersial PT KAI, M. Kuncoro Wibowo.
Untuk sekali perjalanan KA Cut Meutia memiliki kapasitas 192 penumpang dengan waktu tempuh 32 menit. Masyarakat dapat menikmati layanan kereta api ini dengan membeli tiket di stasiun seharga Rp 1.000 saja. Harga tiket yang murah tersebut diharapkan bisa mendorong masyarakat menggunakan transportasi sebagai moda transportasi utamanya.
“KA Perintis Aceh ini dioperasikan untuk melayani masyarakat pada lintas Krueng Mane-Bungkah-Krueng Geukeuh sepanjang 11,3 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30 Menit,” ujar Kuncoro.
Berbeda dari Pulau Jawa, lebar sepur (gauge) di Aceh ini memiliki lintasan yang lebih lebar, yakni 1.435 mm. “Dalam rangka persiapan KA Perintis, sejak 2012 hingga 2015 lalu Pemerintah telah membangun prasarana perkeretaapian sepanjang kurang lebih 13,6 kilometer pada lintas Krueng Mane-Kutablang, pendanaan pembangunan tersebut bersumber dari APBN,” ungkap Direktur Keselamatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Edi Nur Salam.
KA Cut Meutia ini direncanakan akan beroperasi sebanyak 10 kali perjalanan dalam sehari dari Stasiun Bungkah, 8 kali perjalanan dari Stasiun Krueng Mane, dan 8 kali perjalanan sehari dari Stasiun Krueng Geukueh. Kontrak angkutan KA perintis tersebut berlaku sampai 31 Desember 2016.