KAI Semarang Luncurkan KA Kaligung berinterior Ukiran Jepara

Ukiran khas Jepara menyelimuti restorasi KA Kaligung

– PT Indonesia Daerah Operasi IV Semarang baru saja menghadirkan Api (KA) Kaligung yang dirombak dengan interior gerbong makan yang bernuansa kental budaya .

Kepala PT KAI Daops IV Semarang Sucipto Susilo Hadi hari Kamis di Semarang mengatakan, “Ini sebenarnya KA reguler biasa. Hanya saja, kami ubah interior di kereta makan (KM) supaya lebih bernuansa Jawa” .

Pernyataan itu diungkapkan ketika peluncuran KA Kaligung di Poncol Semarang, dengan jalur Semarang-Tegal pulang pergi (PP) memiliki nomor 433 yang telah direvitalisasi.

“Karena inimerupakan rangkaian relasi Semarang-Tegal PP, komunitas yang menggunakannya rata-rata kan masyarakat Jawa. Makanya, kami sulap interiornya untuk meningkatkan animo masyarakat,” katanya.

Ketika musim lebaran, kata dia, jalan raya akan semakin “crowded” jika masih ditambahi kendaraan pribadi. Dia melanjutkan,  KA bukan hanya untuk musim Lebaran, namun seterusnya untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.

“Jadi, ini langkah kami untuk meningkatkan kenyamanan agar penumpang tidak merasa termarginalkan. Baik KA eksekutif, bisnis, dan ekonomi diberikan yang sama,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Suprapto menambahkan revitalisasi KA Kaligung dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari interior gerbong makan disulap dengan nuansa budaya Jawa.

“Ada lapisan kayu dengan pahatan ukiran khas Jepara, lukisan kaca khas Tegal, dan tirai jendela dari batik khas Pekalongan. Limbah kayu bantalan rel juga diaplikasi pada gerbong makan,” ujarnya.

Selain itu, kata Suprapto, penggunaan material ramah lingkungan seperti interior kereta di Jepang, serta menambahkan fasilitas televisi yang selama ini hanya ada di KA eksekutif.

Tentang Masinis 182 Articles
Memulai karir menulis sejak duduk di bangku SMP sebagai layouter dan redaktur, dan membawa proses kepenulisannya hingga di bangku kuliah. 10 tahun terakhir aktif sebagai tenaga desainer di sebuah perusahaan yang berpusat di Malang. Beberapa tahun terakhir menjadi penumpang setia kereta api pagi rute Malang-Surabaya yang berangkat dari Stasiun Kotabaru jam 04.20 setiap hari. Sejak itu, penulis tertarik dengan segala hal tentang kereta api dan sistem transportasi publik.