
JAKARTA – Rapid test masih menjadi salah satu persyaratan wajib bagi masyarakat yang hendak bepergian menggunakan kereta api jarak jauh. Untuk memudahkan calon penumpang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sendiri saat ini sudah menyediakan layanan rapid test di setidaknya 30 stasiun yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Ke depan, perusahaan berencana menambah layanan serupa di sejumlah stasiun yang lain.
Dikutip dari akun Instagram resmi PT KAI, di Jawa, stasiun yang sudah menyediakan layanan rapid test antara lain Gambir, Pasar Senen, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Cirebon Prujakan, Semarang Tawang, Tegal, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Blitar, Kertosono, Jombang, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Jember, dan Ketapang. Sementara, di Sumatera, tersedia di Kertapati, Prabumulih, Muaraenim, Lahat, Tebingtinggi, dan Lubuklinggau.
Nah, menurut rencana, PT KAI juga akan menyediakan layanan serupa di sejumlah stasiun yang lain. Perusahaan menurut rencana akan menyediakan rapid test di Stasiun Lempuyangan, Purwosari, Bojonegoro, Probolinggo, Kalisetail, Banyuwangi Kota, Tulungagung, dan Kediri. Layanan ini sendiri sudah termasuk Surat Keterangan Hasil Rapid Test, disertai dengan tanggal pelaksana pemeriksaan dan masa berlaku selama 14 hari.
“Layanan rapid test di stasiun akan terus ditambah secara bertahap, untuk memudahkan mobilitas kalian menggunakan jasa angkutan kereta api di masa adaptasi kebiasaan baru,” tulis PT KAI dalam akun Instagram resmi mereka. “Yuk, bantu share atau tag temen kalian, biar makin banyak yang tahu informasi ini.”
Layanan rapid test di stasiun kereta api bisa dilakukan dengan biaya Rp85.000. Untuk dapat menggunakan layanan ini, penumpang diharuskan memiliki kode pemesanan aktif kereta api jarak jauh. “Masyarakat sangat antusias memanfaatkan layanan rapid test di stasiun. Rata-rata, ada sebanyak 22.000 pengguna per hari yang memanfaatkan layanan ini,” tutur VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus, seperti disalin dari Kompas.