SURABAYA–PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) 8 tidak terlalu puas dengan capaian kinerja angkutan barang hingga kuartal ketiga tahun ini. Setidaknya, pada Januari– Agustus 2014, baru tercapai 86.400 TEU’s angkutan peti kemas dan 89.600 ton angkutan kargo.
Manajer Angkutan PT KAI Daops 8 Sujarwo mengatakan, kinerja angkutan barang tahun ini kurang memuaskan. Pihaknya berupaya untuk menaikkan daya angkut hingga dua kali lipat pada 2015 untuk angkutan peti kemas, general cargo, maupun curah cair.
“Kami sudah melakukan pendekatan dengan 500 perusahaan swasta maupun BUMN di seluruh wilayah kerja Daops 8,” kata Sujarwo saat ditemui di kantornya di Stasiun Gubeng, Surabaya, kemarin (12/9).
Sejauh ini, kata Sujarwo, kereta peti kemas sudah punya sembilan relasi dari Jakarta menuju Surabaya, yakni dari Stasiun Waru, Kalimas, dan Benteng. Sementara itu, angkutan kargo baru dua relasi, yakni dari Pasar Turi menuju Jakarta. Sujarwo optimistis, demand angkutan peti kemas lewat jalur KA akan tinggi. Sebab, tarif yang dipatok PT KAI cukup kompetitif.
Angkutan peti kemas dipatok Rp 2 juta per TEU’s di luar terminal handling charge (THC). Ditambah THC sekitar Rp 1,5 juta, total seluruh jasa angkutan mencapai Rp 3,5 juta per TEU’s termasuk ongkos kirim. (rif/c1/jay/radarsurabaya)