
MALANG – Saat periode larangan mudik, PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP 8 Surabaya resmi mengoperasikan Stasiun Malang yang baru di Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang, atau di sisi timur Stasiun Kota Baru yang berada di Jalan Trunojoyo. Pengoperasian ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kereta api dan dalam rangka pengembangan perkeretaapian di Jawa Timur, khususnya wilayah Malang.
“Mulai Senin, 10 Mei 2021, Stasiun Malang Baru ini dioperasikan. Stasiun Malang Baru ini akan digunakan untuk keberangkatan kereta api jarak jauh,” terang Manajer Humas PT KAI DAOP 8 Surabaya, Luqman Arif. “Pelayanan rapid test antigen dan GeNose C19 yang ada di stasiun eksisting akan dipindahkan di Stasiun Malang yang baru.”
Luqman Arif melanjutkan, PT KAI DAOP 8 Surabaya juga akan terus meningkatkan layanan Stasiun Malang, sehingga transportasi kereta api dapat terus kompetitif dengan angkutan moda darat lainnya dalam hal pelayanan. Hal tersebut diharapkan dapat semakin memberikan kenyamanan lebih bagi pelanggan pengguna jasa kereta api.
Pada periode larangan mudik yang berlaku mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021, PT KAI DAOP 8 hanya mengoperasikan empat kereta api yang melintasi Stasiun Malang. Kereta tersebut adalah KA Gajayana relasi Malang-Gambir dan KA Tawang Alun relasi Malang-Ketapang untuk jarak jauh serta KA Penataran relasi Surabaya-Malang-Blitar dan KA Tumapel relasi Malang-Surabaya untuk lokal.
“PT KAI pun tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai aturan. Kami hanya menjual tiket sebanyak 70 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia,” kata Luqman Arif. “KA jarak dan KA lokal yang dijalankan tersebut sudah mendapatkan izin dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. KAI selalu mengoperasikan kereta api sesuai pedoman dari peraturan menteri dan surat edaran yang dikeluarkan pemerintah. Kami berharap masyarakat tetap dapat membatasi mobilitas serta tidak mudik tahun ini.”