Ottawa – Rabu, 18 September 2013 sebuah kecelakan terjadi antara bus tingkat dengan kereta di Ottawa, Kanada. Akibat kecelakaan ini terdapat enam orang tewas serta 30 orang lainnya mengalami luka – luka. Salah satu korban tewas merupakan sopir dari bus tingkat.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 08.48 WIB waktu setempat. Bus tingkat tersebut menerobos palang pintu kereta. Sebelum menerobos palang pintu kereta, para penumpang di dalam bus sempat berteriak kepada sang sopir untuk menghentikan laju bus mereka. Namun teriakan dari para penumpang tidak digubris oleh sang sopir.
Bus tetap melaju menerobos palang pintu kereta dan akhirnya bus langsung tertabrak kereta yang melintas saat itu.
“Bus menerobos palang pintu, lalu langsung tersambar kereta. Setelah itu kekacauan langsung terjadi,” ujar Mark Cogan, sorang saksi mata.
Akibat kecelakaan ini bagian bus depan mengalami kerusakan yang sangat parah. Selain terjadi kerusakan pada bus, terjadi kerusakan pula pada lokomotif kereta yang menyembar bus tersebut. Namun untungnya tidak terdapat korban jiwa dari penumpang kereta.
Pihak berwajib Ottawa menyampaikan kepada media bawha 30 orang mengalami luka – luka, 10 diantaranya mengalami luka serius dan sedang mengalami kondisi kritis.
Akibat kecelakaan ini, jalur kereta Ottawa – Toronto mengalami gangguna.
Tanner Trepanier, salah seorang penumpang bus menjelaskan bahwa dia bersama dengan penumpang lain, melihat saat kereta telah mendekat sat bus mereka akan melewati perlintasan kereta ini.
“Semua orang mulai berteriak, berhenti!, berhenti! karena mereka melihat kereta datang,” uajr Tanner saat menceritakan kisah sebelum kejadian kecelakaan ini.
“Tapi sopir tidak menghentikan busnya,”ujar Rebbeca Guibeault salah seorang penumpang yang selamat.
Penumpang selamat lain menuturkan bahwa persimpangan keret tersebut berada ditikungan dengan sudut sekitar 90 derajat. Dia menduga sang supir tidak melihat sinyal tanda bahwa kereta akan datang.
Craig Watson, Kepala Departemen Perhubungan setempat menjelaskan sopir bus berusia sekitar 40 tahun. Dia telah bekerja menjadi sopr sekitar 10 tahun.
“Ini adalah pagi yang tragis di ibu kota negara,” ungka Stephen Harper, Perdana Menteri Canada.