
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menawarkan kemitraan kepada Rusia untuk menggarap pembangunan jalur kereta api Surabaya-Malang. Pasalnya, Kemenhub menilai bahwa jalur antara dua kota besar di Jawa Timur termasuk jalur yang padat sehingga perlu dikembangkan.
“Kementerian Perhubungan memang telah menawarkan kepada Rusia untuk menjajaki dan mengembangkan jalur kereta api Surabaya-Malang,” jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Prasetyo Budicahyono. “Meski masih dalam tahap awal, namun dalam waktu akan segera ditindaklanjuti dengan kunjungan ke lokasi.”
Senada, Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, juga mengatakan bahwa rencana pengembangan jalur kereta api Surabaya-Malang tersebut masih dalam tahap awal. Jadi, dirinya belum bisa memberikan penjelasan secara detail skema kerjasama yang bakal terjalin. “Meski demikian, saya menyambut baik rencana tersebut,” katanya.
Kemenhub saat ini memang tengah fokus dalam pembangunan lintasan rel kereta api dua jalur (double track) yang menghubungkan ujung barat Pulau Jawa hingga ujung timur Pulau Jawa. Dan, salah satu jalur yang bakal dikembangkan adalah relasi Surabaya-Malang.
Sebelumnya, Russian Railways juga telah sepakat mengembangkan jalur kereta api di Kalimantan Timur. Awal Oktober lalu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, dan Presiden of Russian Railways, Oleg Belozerov, telah bertemu dengan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, untuk membahas pembangunan proyek tersebut.
Russian Railways sendiri telah melakukan pembebasan lahan seluas 140 hektare di Kawasan Industri Buluminung, Penajam Paser, Kalimantan Timur. Rencananya, jalur kereta api ini akan melewati Kutai Barat, Paser, Penajam Paser Utara, dan Kota Balikpapan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, berharap kedua proyek tersebut bisa rampung pada tahun 2019 atau 2020. “Untuk proyek Surabaya-Malang, infrastruktur sudah tersedia. Tinggal memperkuat bantalan rel dan lain sebagainya,” ujarnya.