
Jakarta – Beberapa waktu lalu moda transportasi teranyar, Light Rail Transit (LRT) Palembang sempat mengalami permasalahan mogok ketika diuji coba. Padahal LRT Palembang tersebut rencananya akan digunakan sebagai moda transportasi para kontingen Asian Games 2018. Demi meminimalisir kejadian serupa, pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun melakukan langkah khusus.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa pihaknya membentuk tim khusus supaya tak ada lagi kasus LRT mogok ketika beroperasi. Ia sekaligus menjamin pengoperasian LRT Palembang bisa berlangsung aman selama pelaksanaan Asian Games 2018 pada tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018 mendatang. “LRT Palembang sudah kita siapkan tim khusus,” ujar Budi di Jakarta Pusat, Jumat (17/8), seperti dilansir Detik.
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro pun menambahkan, tim khusus untuk menjamin kelancaran operasional LRT Palembang ini terdiri dari PT KAI, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, dan PT INKA. “Kita buat tim posko dari Kereta Api, dari Ditjen Kereta Api, dari INKA,” jelas Budi Noviantoro.
Lebih lanjut Budi menerangkan bahwa setiap rangkaian LRT Palembang yang beroperasi kelak juga akan disiapkan petugas untuk berjaga. Hal tersebut dilakukan demi mencegah kejadian mogok seperti yang telah lalu. “Kami di samping merawat keretanya, merawat sarananya, menempatkan dua tenaga minimal sampai tiga orang yang mengawal di setiap kereta dan sudah berjalan terus,” beber Budi.
Nantinya, masinis LRT Palembang pun akan didampingi oleh 1 orang asisten. Asisten yang disiagakan tersebut bertugas menjadi pengingat masinis yang mengoperasikan LRT Palembang. “Jadi kalau lupa ada yang mengingatkan. Selama ini, selama Asian Games karena ini kan ibaratnya kan baru belajar motor ada yang mengingatkan,” pungkas Budi.
Budi menjelaskan jika persoalan mogoknya LRT Palembang disebabkan karena masalah sinyal dan juga kendala kabel penghubung aliran listrik yang terlepas. Lepasnya kabel diduga karena adanya getaran di kereta selama perjalanan. Namun beruntung kini masalah itu sudah teratasi. “Mungkin kena getaran kali ya sehingga mungkin ngefong sebetulnya. Kalau di mesin harus rapat betul dan kemarin dicek lagi ini butuh lagi butuh sesuatu yang komprehensif. Kami juga sudah nambah orang untuk dicek lagi dicek lagi,” tutupnya.