SURABAYA – Walau selama musim libur Lebaran masih terjadi kecelakaan dengan korban jiwa dan luka, namun tidak ada satu pun korban yang merupakan penumpang angkutan umum. Hal itu diungkap Kepala Dishub LLAJ Jatim Wahid Wahyudi. Dalam pengamatannya kecelakaan yang melibatkan angkutan umum hingga jatuh korban dari pihak penumpang nihil. “Terlebih untuk kecelakaan menonjol,” ujarnya.
Selain itu, pada Lebaran kali ini, terjadi pergeseran terkait tren kendaraan yang dipilih masyarakat. Wahid menyebut, minat terhadap bus agak turun meski tidak sampai 5 persen. Selain kendaraan pribadi, masyarakat kini lebih memilih kereta api. Moda angkutan tersebut kini menjadi primadona baru. Trennya naik hingga 17 persen.
Hal serupa terjadi pada angkutan udara. Operator penerbangan sebelumnya merasa pesimistis. Nyatanya, ada peningkatan penumpang pesawat pada musim mudik tahun ini. Di samping soal tren pada sejumlah angkutan Lebaran, kajian analisis dan evaluasi (ANEV) juga memantau arus lalu lintas di jalan raya selama masa Lebaran.
Titik rawan macet di Jawa Timur tahun ini relatif tertangani. Di Duduk Sampeyan dan Simpang Mengkreng, misalnya, petugas gabungan yang diterjunkan relatif bisa mengatasi kepadatan di dua titik itu.
Namun, di sejumlah ruas jalan, seperti Saradan, masih terjadi penumpukan kendaraan. Karena itu, pada musim mudik tahun depan, titik tersebut akan mendapatkan perhatian. Misalnya, menerjunkan petugas.
Terkait dengan kecelakaan di akses pintu keluar Terminal Purabaya, Wahid mengatakan, itu merupakan domain dishub di kabupaten/kota setempat. Wahid mengatakan, melihat jumlah korban yang jatuh, itu bukan termasuk kecelakaan menonjol. Yakni, tidak lebih dari tujuh orang. (JPNN/YUD)