Cengkareng – PT Railink menjalin kerja sama dengan Bukalapak untuk menyediakan layanan penjualan tiket kereta api (KA) bandara secara online. Dengan kerja sama ini diharapkan dapat menambah pengalaman pengguna saat membeli tiket KA Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Bandara Kualanamu, Medan
Menurut Plt Direktur Utama Railink Mukti Jauhari, kerja sama dengan Bukalapak ini sangat bermanfaat lantaran dapat memudahkan proses pembelian tiket KA Bandara secara online, sehingga masyarakat dapat membeli tiket kapan saja dan di mana saja. “Perpaduan teknologi yang dimiliki oleh Bukalapak dengan sistem pembelian tiket yang kami sediakan adalah upaya untuk menciptakan pengalaman pengguna KA Bandara yang menyenangkan,” ujar Mukti, Rabu (28/8), seperti dilansir Bisnis.
Selain itu, dengan adanya fitur teranyar ini diharapkan masyarakat dapat semakin antusias dalam menggunakan moda transportasi umum seperti KA Bandara untuk bepergian ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta maupun Bandara Kualanamu Medan. Tak ketinggalan, pihak Railink pun berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur dan pelayanannya terhadap para pengguna jasa.
Presiden dan Co-founder Bukalapak Fajrin Rasyid menambahkan, kerja sama itu adalah wujud ekspansi Bukalapak sebagai perusahaan teknologi yang berupaya untuk memudahkan penggunanya. “Beberapa tahun terakhir kami sudah cukup banyak ekspansi, yang dulunya dikenal sebagai marketplace kita ekspansi ke produk virtual seperti pulsa, token listrik dan tiket. Ini bentuk ekspansi. Ke depan kami tidak akan berhenti berinovasi dan akan terus memberikan kemudahan kepada pelanggan kami,” ujar Fajrin.
Dalam kerja sama ini, Bukalapak akan menjual tiket kereta dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu Medan. Mukti pun menegaskan jika kerja sama ini sebenarnya sudah diinisiasi dari lama. “Ini sudah diinisiasi sejak lama jadi kita berharap sinergi ini berlangsung terus dan saling menguntungkan. Kami berharap kerjasama ini meningkatkan minat masyarakat terhadap angkutan umum khususnya kereta api bandara,” bebernya.
Hingga kini okupansi atau tingkat keterisian kursi KA Bandara pada hari biasa mencapai 3.000-4.400 orang. Sementara itu, pada akhir pekan jumlah penumpangnya bisa melonjak sampai 6.000 orang. Oleh sebab itu, dibutuhkan ekosistem penumpang supaya pengoperasian dan penggunaan KA Bandara oleh penumpang dapat berjalan lancar.