
Surabaya – PT Kereta Api Indonesia (KAI) masa pembatalan perjalanan kereta jarak jauh dan menengah yang tadinya dijadwalkan sampai akhir Mei, kini menjadi sampai 30 Juni 2020. Walaupun belum seluruh angkutan beroperasi, KAI telah mempersiapkan protokol baru untuk menghadapi fase new normal.
Manajer Humas PT KAI Daops 8 Surabaya Suprapto memaparkan bahwa KAI sengaja memperpanjang penghentian operasional KA jarak jauh karena masih adanya persebaran virus corona (Covid-19). “Pembatalan perjalanan dilakukan hingga akhir Juni. Namun, kami masih menunggu instruksi selanjutnya,” ungkap Suprapto, seperti dilansir Jawapos.
Suprapto menjelaskan, sebelumnya terdapat 41 perjalanan KA yang dibatalkan sejak April 2020. Berbeda dari KA jarak jauh, ada kereta lokal yang dioperasikan kembali awal Juni 2020 ini, yaitu komuter Surabaya-Lamongan (Sulam). Setidaknya terdapat 4 perjalanan Surabaya-Lamongan PP yang beroperasi kembali. Hal ini didasari oleh permintaan masyarakat Lamongan dan juga transportasi yang dibutuhkan oleh pekerja di sektor formal.
Tak hanya di wilayah Daop 8 Surabaya, perpanjangan pembatalan operasional KA ini juga berlaku di Daop 2 Bandung. Pembatasan diterapkan untuk KA jarak jauh dan menengah, baik tujuan Jakarta, Cirebon, Semarang maupun Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo, Balapan, Surabaya. “Pembatalan perjalanan ini akan terus dilakukan evaluasi oleh pihak PT KAI dan mengikuti perkembangan di lapangan,” ucap Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Noxy Citrea.
Walaupun saat ini kereta api masih belum sepenuhnya beroperasi, pihak KAI sudah menyiapkan protokol untuk menyongsong era new normal. Selama penerapan new normal, penumpang tak hanya diwajibkan mengenakan masker, tetapi juga wajib menggunakan pelindung wajah (face shield) selama perjalanan.
“Nanti setiap tiga jam sekali penumpang dicek suhunya,” terang Suprapto. Jika kedapatan ada penumpang yang bersuhu badan di atas 37,3 derajat celsius, maka penumpang itu akan ditempatkan di ruang isolasi dalam kereta. “Kami juga mengarahkan calon penumpang untuk memesan tiket secara online. Tujuannya, meminimalkan kontak antara penumpang dan petugas,” ujarnya.