Penumpang Kereta yang Turun di Semarang Kini Wajib Isi Formulir Kesediaan Isolasi Diri

Kapolrestabes Semarang Kombes Auliansyah Lubis dan pihak KAI mengecek penumpang yang tiba di Stasiun Tawang, Semarang
Kapolrestabes Semarang Kombes Auliansyah Lubis dan pihak KAI mengecek penumpang yang tiba di Stasiun Tawang, Semarang - tribunnews.com

– Polrestabes Semarang mewajibkan semua api yang turun di 2 di Ibu Kota Jawa Tengah mengisi formulir yang menyatakan kesediaan untuk mengisolasi diri di rumah.

“Mulai hari ini seluruh penumpang yang turun di Semarang selain menjalani SOP ada pengkhususan lagi yaitu pengisian formulir yang berisi identitas diri serta tujuan penumpang. Ini meneruskan perintah Kapolda Jateng,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Auliansyah Lubis di Stasiun Tawang, Sabtu (28/3) sore, seperti dilansir Rmol.

Kombes Auliansyah juga memaparkan bahwa formulir yang diisi oleh penumpang yang tiba di Semarang ini berisi pernyataan terkait kondisi jasmani serta kesanggupan untuk mengisolasi diri supaya tidak menularkan penyakit pada masyarakat yang ada di tempat tujuan. “Formulir ini sudah saya sampaikan ke Dirjen perhubungan darat dan saya mengusulkan agar formulir ini dibagikan saat di stasiun keberangkatan/di atas kereta,” bebernya.

Ia menjelaskan bahwa pengisian formulir kesanggupan mengisolasi diri dilakukan untuk mencegah penyebaran (Covid-19). Tak cukup sampai di situ, para pun melakukan prosedur penyemprotan disinfektan serta pengukuran suhu para penumpang yang turun di Semarang.

Petugas melakukan pengecekan penumpang yang tiba di Stasiun Tawang, meliputi penumpang KA Argo Muria, Tawangjaya Premium, dan Argo Bromo Anggrek dengan total sekitar 78 orang.

Ditemui secara terpisah, Manajer Humas Daop 4 Semarang Krisbiyantoro mengungkapkan bahwa saat ini tak ada lonjakan penumpang kereta api dari wilayah barat ke Semarang selama kurun waktu beberapa hari terakhir. “Sepertinya lebih memilih moda lain,” bebernya.

Kapolrestabes pun akan menyampaikan imbauan yang sama terkait formulir kesediaan isolasi diri kepada kepala terminal, , maupun pelabuhan bagi para penumpang yang datang ke Kota Semarang.

Seperti diketahui, pandemi virus corona yang masih belum mereda di Indonesia memunculkan wacana bahwa pemerintah mungkin akan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan mudik atau kembali ke kampung halamannya saat Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri kelak. Akan tetapi, saat ini justru sudah mulai ada perantau yang kembali ke Jawa Tengah melalui moda transportasi lain seperti bus atau bahkan kendaraan pribadi.