Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Derah Operasional 1 Jakarta resmi mengoperasikan KA Brawijaya relasi Gambir-Malang pada Rabu (10/3) lalu. KA Brawijaya tersebut nantinya akan beroperasi melewati Stasiun Cirebon, Semarang, dan juga Madiun. Namun, KA Brawijaya tak akan melewati jalur Purwokerto-Yogyakarta.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menjelaskan bahwa untuk rute perjalanan Gambir-Malang sebenarnya juga sudah tersedia armada KA Gajayanan, tetapi jalur operasinya berbeda dengan KA Brawijaya. “KA Gajayana jalur operasionalnya melalui sejumlah stasiun antara seperti Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, dan Madiun. Sementara untuk KA Brawijaya pada operasionalnya tidak melalui Purwokerto – Yogyakarta,” jelas Eva, Rabu (10/3), seperti dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut Eva memaparkan bahwa KA Brawijaya dengan keberangkatan dari Stasiun Gambir terdiri dari 8 rangkaian kelas eksekutif dengan kapasitas tempat duduk mencapai 400 kursi. “Tetapi dengan adanya kebijakan pembatasan penumpang, maka KA Brawijaya hanya dapat menyediakan tempat duduk sebanyak 280 kursi atau 70 persen dari kapasitas keseluruhan,” ungkap Eva.
Dalam pengoperasian perdananya, tiket KA Brawijaya telah terjual sebanyak 279 tempat duduk. Dengan dioperasikannya KA Brawijaya relasi Jakarta Gambir-Malang diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat yang hendak bepergian jarak jauh.
Seperti halnya armada kereta api lainnya, pada perjalanan KA Brawijaya juga menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona (Covid-19) yang ketat. Pihak PT KAI pun menyediakan ruang isolasi sementara di dalam gerbong apabila ditemukan penumpang dengan gejala Covid-19. ““Selain itu, dalam mencegah penyebaran Covid-19 KA Brawijaya juga dilengkapi ruang isolasi sementara di atas KA, hal ini untuk memisahkan penumpang yang memiliki gejala batuk dan suhu tubuh diatas 37 derajat celsius,” terang Eva.
Para calon penumpang pun diimbau untuk mengecek kembali jadwal keberangkatan kereta sebelum memesan tiket. Pasalnya, PT KAI telah merombak jadwal perjalanan kereta api mulai 10 Februari 2021, seiring dengan penetapan Grafik Perjalanan KA (Gapeka) 2021. “Penetapan Gapeka 2021 ini untuk menggantikan Gapeka 2019 yang sebelumnya digunakan oleh KAI,” jelas VP Public Relations KAI Joni Martinus beberapa waktu lalu.