Makassar – Kereta api rute Maros-Barru sepanjang 70 km dijadwalkan mulai beroperasi bulan Oktober 2022 mendatang. Saat ini, Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan (Sulsel) menjalin kerja sama dengan PT Borsya Digital Smartindo (BDS) untuk merancang sistem ticket-nya.
“Sekarang kita sedang fokus untuk operasi bulan Oktober. Sebagai rangkaian persiapan launching operasi di bulan Oktober maka kami menyiapkan semua fasilitas pendukung layanan di dalam stasiun. Salah satunya penyiapan ticketing system,” kata Kepala BPKA Sulsel Andi Amanna Gappa, Jumat (12/8), seperti dilansir dari Detik.
Kerja sama antara kedua belah pihak ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) di Komplek Depo Kereta Api, Desa Pallantikang, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros pada Jumat (12/8). “Nanti jadi divisi, diakuisisi ke depannya menjadi divisi IT dari Balai. Secara teknis nanti diatur lagi,” imbuh Gappa.
Gappa menjelaskan, sistem dan layanan tiket KA Maros-Barru tersebut nantinya tersedia secara bertahap. Pada tahap awal, mekanismenya masih dengan skema tiket cetak atau manual. Lalu, nantinya secara bertahap akan dibuat aplikasi untuk sistem tiket secara digital. “Penyediaan platform ticketing ini betul-betul hasil kolaborasi kami dengan PT Borsya Digital Smartindo. Makanya kami melakukan penandatanganan kerja sama untuk ke depannya,” tuturnya.
Platform ticketing tersebut nantinya dibuat dalam bentuk super app yang dinamai Jokka Jokka. Di dalamnya tak hanya tersedia ticketing, tetapi juga dapat dikembangkan untuk kegiatan bisnis lainnya. Rencananya, aplikasi Jokka Jokka akan dirilis bulan Oktober 2022 bertepatan dengan peresmian kereta api Maros-Barru tahap 1 yang beroperasi dari Kabupaten Maros ke Kabupaten Barru.
“Harga tiket belum ada. Ini karena masuk kategori perintisan sehingga ada subsidi pemerintah dalam hal ini Kemenhub selama 3 tahun. Belum tentu Rp10.000 (harganya) bisa jadi malah Rp5.000. Yang kita harap sebenarnya okupansinya meningkat. Jadi masyarakat beralih ke moda kereta api nanti secara bertahap,” ungkapnya.
Dengan adanya platform ticketing tersebut diharapkan bisa mempermudah masyarakat Makassar. “Jadi diharapkan ketika platofrm dan ticketing ini sudah terbangun di stasiun maka masyarakat akan terlayani dengan baik dan aksesnya sangat mudah. Kalau langsung kita buat digital, saya khawatir belum tentu semuanya siap. Jadi kita tetap menyiapkan pelayanan ticketing secara manual,” tutupnya.
Leave a Reply