PT KAI Bakal Terbitkan Obligasi Senilai Rp2 Triliun

Didiek Hartantyo, Direktur Keuangan PT KAI - m.ayocirebon.com
Didiek Hartantyo, Direktur Keuangan PT KAI - m.ayocirebon.com

Jakarta – PT Api Indonesia (KAI) berusaha untuk terus mencari sumber pendanaan yang paling efisien. Oleh sebab itu, KAI hendak menawarkan obligasi senilai Rp2 triliun. Obligasi yang diluncurkan lewat Penawaran Umum Obligasi II Indonesia ini rencananya hendak dipakai untuk refinancing utang dan pengadaan sarana baru sekaligus pembaruan sarana.

Direktur Keuangan PT KAI Didiek Hartantyo menjelaskan bahwa selama ini pihak perseroan mencari pendanaan dari perbankan. “Kami lihat perlu mengembangkan alternatif lain pembiayaan sehingga pilih obligasi,” kata Didiek di Jakarta, Senin (11/11), seperti dilansir Kabarbisnis.

Dari kupon obligasi sebanyak Rp2 triliun, Didiek merinci bahwa dana senilai Rp1,2 triliun akan dipakai untuk refinancing utang dari perbankan lantaran sebelumnya KAI sudah membeli sebanyak 438 kereta dengan Rp500 miliar. Kemudian sisanya, Rp800 miliar akan dipakai untuk membeli 36 baru tahun 2020. “Harapannya sebelum tutup tahun sudah bisa meneken kontrak untuk menambah kapasitas pengangkutan ,” paparnya.

Adapun pengadaan sarana baru nantinya sebagian besar digunakan untuk membeli kereta-kereta baru yang menggantikan kereta berusia tua. Hingga Oktober 2019 terdapat 672 kereta yang berusia di atas 30 tahun, meliputi kereta , kereta makan, kereta bagasi, dan kereta pembangkit. Dana repowering sarana berumur di atas 30 tahun tersebut mencapai 60% dari harga lokomotif baru.

Alternatif pendanaan baru ini dipilih KAI karena kewajiban dari perbankan merupakan jangka pendek, sehingga dengan obligasi pihaknya akan mempunyai jangka waktu yang lebih panjang. Dengan demikian, PT KAI berkesempatan untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik lagi. Secara operasional, KAI diharapkan dapat mencapai target laba Rp1,8 triliun. “Kami masih optimistis, karena sampai dengan semester I kami telah mencapai Rp1,2 triliun,” jelasnya.

Di samping itu, dengan melihat pengalaman penerbitan obligasi sebelumnya, Didiek juga yakin penawaran kali ini akan sukses seperti sebelumnya. Terlebih karena obligasi tersebut memperoleh peringkat AAA dari Pefindo. Penjamin pelaksana emisi dalam obligasi tersebut antara lain PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas.