
Polusi udara kota Newcastle telah melebihi standar nasional akibat adanya kereta barubara. Karena hal ini Pemerintah Negara Bagian New South Wales didesak untuk menunda penilaian terhdap usulan pembangunan terminal batubara keempat Newcastle.
Desakan terhadap pemeritah ini disampaikan oleh Kelompok Aksi Terminal Batubara (CTAG). CTAG melakukan pendesakan berdasarkan hasil temuan mereka terhadap pengawasan tingkat polusi selama 3 hari berturut – turut pada bulan lalu.
Pengawasan CTAG dilakukan terhadap 70 kereta batubara. Kereta batubara yang diberi pengawasan adalah kereta yang bermuatan maupun yang kosong. Kereta batubara yang diawasi adalah kereta yang melewati pinggiran Kota Newcastle, Beresfield, Sandgate dan Mayfield.
Dari studi pengawasan yang dilakukan CTAG ini didapatkan hasil bahwa kereta batubara yang yang tidak berisi muatan atau kosong lebih banyak mengeluarkan polusi partikel atau debu dibandingkan yang memiliki muatan.
James Whelan, Juru Bicara CTAG menjelaskan bahwa tingkat polusi dari kereta batubara juga bertahan lebih lama hingga 4 menit setelah kereta berlalu.
“Dalam beberapa kasus, tingkat polusi partikel naik 120 persen. Itu artinya meningkat 13 kali lipat. Secara signifikan, kami menemukan bahwa kereta api batubara yang kosong menyebabkan polusi yang lebih besar daripada kereta batubara berisi muatan,”jelas Dr. Whelan.
Dr. Whelan juga menjelaskan dan membuktikan bahwa gerbong kereta batubara yang tak bermuatan atau bermuatan lebih baik diberi penutup. Karenanya pihaknya mendesak pemerintah untuk mengeluarkan peraturan agar semua perusahaaan batubara memberi penutup pada kereta milik mereka.
Minggu lalu, pihak parlemen telah membahas dampak polusi partikel batubara di udara terhadap kesehatan dan merekomendasikan agar kereta pengangkut batubara diberi penutup.
CTAG juga menginginkan pemerintah menunda penilaian terhadap rencana pembangunan terminal batubara keempat di Newcastle dan memastikan penilaian terhadap dampak kesehatan dari polusi partikel batubara.