
Klaten – Kereta Rel Listrik (KRL) rute Solo-Yogyakarta akan segera beroperasi awal tahun 2021 depan. KRL Solo-Jogja tersebut rencananya akan berhenti di 11 stasiun. Jumlah tersebut rupanya lebih banyak dibanding kereta api (KA) Prameks yang selama ini beroperasi melayani masyarakat di rute yang sama.
Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Anne Purba menjelaskan bahwa keberadaan KRL diharapkan bisa menghidupkan kembali seluruh stasiun di Solo-Jogja sekaligus bisa mendongkrak perekonomian warga sekitar. “Sebanyak 11 stasiun di Solo-Jogja akan digunakan untuk tempat berhentinya KRL. Penumpang bisa naik di stasiun di sepanjang Solo-Jogja. Soal harga tiket KRL sama dengan tiket Prameks,” jelas Anne, seperti dilansir Solopos.
Berikut ini daftar stasiun kereta api tempat pemberhentian KRL Solo-Jogja:
- Stasiun Tugu Jogja
- Stasiun Lempuyangan Jogja
- Stasiun Maguwo (Bandara)
- Stasiun Brambanan (Prambanan, Klaten)
- Stasiun Srowot Klaten
- Stasiun Klaten
- Stasiun Ceper Klaten
- Stasiun Delanggu Klaten
- Stasiun Gawok Sukoharjo
- Stasiun Purwosari Solo
- Stasiun Solobalapan
Selain akan menghidupkan 11 stasiun di wilayah Solo-Jogja, pihak KCI juga mematok harga tiket KRL yang melayani perjalanan Solo-Jogja selama 68 menit tersebut maksimal setara dengan KA Prambanan Ekspres (Prameks), yakni hanya Rp8.000.
“Rute Jogja-Solo itu sekitar 60 kilometer. Jarak itu ditempuh KRL Solo-Jogja selama 68 menit. Pola KRL Solo-Jogja nanti berhenti di setiap stasiun selama satu menit. Kami pikir, satu menit sudah cukup untuk mendukung naik-turun penumpang di setiap stasiun,” tutur Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCI, Wawan Ariyanto.
Wawan mengakui bahwa proses uji coba KRL Solo-Jogja memang membutuhkan waktu yang lama. Tim terkadang sengaja mematikan listrik KRL di tengah perjalanan untuk mengetahui masalah yang mungkin timbul. Namun beruntung karena sejauh ini proses uji coba KRL Solo-Jogja berlangsung lancar tanpa kendala yang berarti dan siap untuk dioperasikan mulai awal tahun depan.