MEDAN – Kereta Khusus Bandara Kuala Namu yang didatangkan dari Korea Seatan dan merupakan buatan pabrik Woojin Industrial System Co.Ltd, memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan kereta lain.
Salah satu kelebihan kereta Woojin yakni keberadaan mesin penggerak (traksi motor) di setiap kereta penumpang, atau ada 4 mesin penggerak dalam setiap rangkaian kereta yang mendukungnya untuk melaju dengan kecepatan hingga 100 Km per jam.
Semua mesin yang terpasang akan saling mendukung selama pengoperasian, sehingga jika salah satu atau bahkan tiga dari empat mesin mengalami masalah bersamaan atau mati sama sekali, masih ada satu mesin yang mendukung kereta agar tetap daat beroperasi dan terus berjalan sampai tujuan.
Meskipun kereta baru ini relatif canggih dan dapat melaju lebih kencang dibanding kereta bandara yang telah beroperasi di Kuala Namu saat ini, namun sayangnya kecepatan standar di lintasan Medan-Kuala Namu International Airport (KNIA) dibatasi dengan kecepatan maksimal 60-70 Km per jam.
“Jadi waktu tempuh Medan ke Bandara Kuala Namu tetap antara 37 hingga 40 menit,” kata MN Fadhila, Direktur Utama PT Railink, kepada wartawan saat peluncuran kereta Woojin di Stasiun Besar Keretaapi Medan, Rabu (4/9/2013).
PT Railink selaku operator kereta khusus KNIA memesan 4 rangkaian kereta (trainset) dari Woojin Industrial System Co.Ltd dengan nilai total pembelian mencapai Rp 160 miliar. Saat ini, baru dua trainset yang sudah ada di Indonesia, sedangkan dua rangkaian kereta lainnya saat ini masih dalam proses pengapalan dan diperkirakan akan tiba pada pertengahan September mendatang.
Keempat rangkaian kereta Woojin mampu mengangkut hingga 172 penumpang sekali berangkat, merupakan bagian dari 6 armada yang dioperasikan Railink untuk melayani rute Medan-KNIA.